SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI—Sebanyak 720 pelajar SMA/SMK di Wonogiri mengikuti try out Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang digelar oleh Ikatan Mahasiswa Wonogiri (Imagiri) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di SMKN 2 Wonogiri, Minggu (3/2/2019).

Ketua Panitia Try Out, Lukman Akim Nugroho, mengatakan kegiatan ini digelar untuk melatih, mengukur, dan mengetahui seberapa tingkat pembelajaran calon mahasiswa sebelum menghadapi SBMPTN 2019 mendatang. Selain ujian menjawab soal, peserta juga akan mendapatkan pembahasan soal termasuk pemberian trik-trik menjawab soal SBMPTN dari lembaga bimbingan belajar terkemuka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jumlahnya [peserta] cukup tinggi di sini. Hal ini menandakan banyak generasi muda Wonogiri yang sadar untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ini penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat global,” terang Akim saat ditemui Espos di sela-sela acara, Minggu.

Ia menjelaskan rata-rata setiap tahun ada 70-75 mahasiswa asal Wonogiri melanjutkan studi di berbagai fakultas di Undip Semarang. Melalui sejumlah program di Wonogiri, Imagiri Undip menargetkan jumlah mahasiswa Undip Semarang asal Wonogiri bisa mencapai 100 lebih. “Ini kali pertama try out digelar di Wonogiri oleh Imagiri Undip. Ke depan, agenda ini akan dijadikan sebagai agenda tahunan dengan jumlah peserta yang lebih besar,” harap dia.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengapresiasi kegiatan tersebut. Bupati yang akrab disapai Jekek itu menilai try out menjadi bagian dari kontribusi mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat dalam pengembangan SDM di Wonogiri. “Ada sinergisme antara pemerintah dan masyarakat. Mahasiswa yang kuliah tak perlu berkecil hati jika terkendala biaya. Pemerintah hadir dengan beasiswa mahasiswa berprestasi. Nanti terseleksi, silakan fokus,” kata Jekek.

Ia menerangkan setiap tahun ada 400-600 lulusan SMA/SMK di Wonogiri yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Jumlah itu menjadi potensi luar biasa bagi Kota Sukses. Ia berharap jumlah itu bisa mengoptimalkan alokasi anggaran khususnya di bidang pendidikan. “Alokasi untuk beasiswa ada sedikit penurunan karena ada proses seleksi. Hasil konsultasi kami dengan BPK [Badan Pemeriksa Keuangan], alokasi untuk mahasisiwa berperestasi harus ada tahapan salah satunya seleksi. Karena itu rekomendasi BPK, saya mengikuti,” tutur Jekek.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya