SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah sederhana. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

WONOGIRI-Sebanyak 72.151 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Wonogiri membutuhkan pemugaran. Dari jumlah tersebut, diperkirakan baru mampu terselesaikan sekitar 10 tahun lagi. Sedangkan jumlah total rumah untuk semua tipe di Wonogiri ada 259.862 unit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bappermas) Wonogiri, Semedi Budi Wibowo, mengatakan RTLH yang diberi bantuan berupa rumah tipe C atau rumah yang kurang sehat. “Bantuan pemugaran akan dilakukan secara bertahap dengan mengajukan usulan ke APBD kabupaten, provinsi, pemerintah pusat dan pihak ketiga,” katanya kepada Solopos.com.

Dari 25 kecamatan, wilayah yang memiliki paling banyak RTLH yakni Kecamatan Pracimantoro dengan 5.747 unit, Jatisrono dengan 5.301 unit dan Kismantoro dengan 5.611 unit. Bahkan, di wilayah Kecamatan Wonogiri yang masih ada sekitar 3.000 unit yang termasuk dalam kategori RTLH.

Kabid Pemberdayaan Lembaga Masyarakat (PLM), Supriyanto, menambahkan dari data jumlah rumah tipe C di 2010 dengan 7.592 unit, bantuan pemugaran RTLH yang telah terealisasi ada 1.261 unit. Di 2011 terealisasi 46 unit dan di 2012 ada 143 unit. Jumlah itu belum termasuk bantuan pemugaran dari pihak ketiga. “Mayoritas pemilik RTLH adalah warga dengan ekonomi menengah ke bawah, seperti buruh tani yang tidak memiliki lahan atau sawah. Juga seorang perempuan yang menjadi kepala keluarga,” ujarnya.

Ia menyatakan warga yang diberi bantuan hanya yang memiliki rumah tipe C yang kurang layak huni. Seperti tidak ada pondasi rumah, lantai masih tanah, dinding bambu, atap seng, pintu dan jendela hanya ada satu atau tidak ada sama sekali, tanpa pagar dan tidak memiliki MCK. Juga kandang hewan menyatu dengan rumah, penerangan dengan lampu minyak dan tidak memiliki sumur. “Mulai 2011, bantuan untuk pemugaran RTLH setiap tahun meningkat. Dana itu untuk pembangunan fisik dan non fisik. Jadi selain pemugaran rumah, warga juga bisa menambah pendapatan dengan membeli kambing,” imbuh Supriyanto.

Di 2010, bantuan yang diberikan sebanyak Rp2 juta per RTLH. Di 2011 besaran bantuan menjadi Rp2.250.000 per RTLH dan di 2012 sebanyak Rp2, 5 juta per RTLH. Sedangkan di 2013, diusulkan naik menjadi Rp3 juta per RTLH.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya