SOLOPOS.COM - Suasana sebuah ujian PLPG di Kampus FKIP UNS, Solo, beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Dian Dewi Purnamasari)

Suasana sebuah ujian PLPG di Kampus FKIP UNS, Solo, beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Dian Dewi Purnamasari)

SRAGEN – Sebanyak 714 guru asal Kabupaten Sragen tidak lulus ujian ulang pertama Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) 2012. Dari 765 guru yang mengikuti ujian ulang pertama PLPG, hanya 51 guru yang lulus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang staf Bidang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Anto, mengungkapkan peserta PLPG tahap I-IV yang tidak lulus pada ujian ulang pertama, telah mengikuti ujian ulang kedua, 21-23 September. Sementara peserta PLPG tahap V-VIII yang tidak lulus saat ujian ulang pertama, dijadwalkan mengikuti ujian ulang kedua, Jumat-Minggu (28-30/9/2012). Hasil ujian ulang pertama peserta PLPG tahap V-VIII, diumumkan Rabu (26/9). “Surat tugas bagi peserta PLPG tahap V-VIII yang mengikuti ujian ulang kedua, bisa diambil mulai besok [Kamis (27/9) hari ini],” jelasnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah seorang guru yang sudah mengikuti ujian ulang kedua, Harwanto, mengungkapkan soal ujian ulang kedua relatif lebih mudah dibandingkan soal ujian ulang pertama. “Semoga nanti saya lulus,” ujarnya tersenyum. Hingga Rabu kata Anto, belum ada kejelasan kapan hasil ujian ulang kedua bagi peserta PLPG tahap I-IV, akan diumumkan.

Sebelumnya Wakil Bupati Sragen, Daryanto, mengimbau semua guru bisa legawa menerima hasil PLPG. Daryanto mengaku telah mengetahui soal banyaknya guru asal Sragen yang tidak lulus ujian PLPG. Menurutnya, ada beberapa hal yang kemungkinan menjadi penyebab banyaknya guru yang tidak lulus. Antaralain kualitas guru Sragen yang mungkin belum sesuai standar yang ditentukan, soal ujian yang terlalu sulit, metodologi yang belum dikuasai. “Sebenarnya selama ini sudah ada beberapa program peningkatan kualitas guru. Anggarannya juga ada,” ungkapnya kepada Solopos.com kemarin.

Daryanto mengimbau agar guru selalu meningkatkan kualitas dan kapasitasnya, terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia memprediksi, banyaknya guru asal Sragen yang umurnya sudah tua saat mengikuti PLPG, menjadi salah satu faktor banyaknya guru yang tidak lulus. Menurutnya, tidaklah mudah bagi guru-guru yang sudah tua, untuk bersaing dengan guru-guru muda. “Kebijakan yang diterapkan seharusnya memang tidak gebyah uyah. Ada pengelompokkan guru berdasarkan umur,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya