SOLOPOS.COM - ( AFP )

( AFP )

JAKARTA–Jumlah korban jiwa akibat Topan Bopha di Filipina terus bertambah. Sejauh ini lebih dari 700 orang dipastikan meninggal akibat bencana alam tersebut. Sementara ratusan orang lainnya hingga kini masih hilang.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Sebagian besar korban hilang adalah para nelayan yang dikhawatirkan telah tenggelam di lautan. Demikian disampaikan kantor Pertahanan Sipil Filipina seperti dilansir kantor beritan AFP, Selasa (11/12/2012).

Topan Bopha ini telah menimbulkan banjir dan tanah longsor di Pulau Mindanao, Filipina selatan pada 4 Desember 2012. Sejauh ini sedikitnya 714 orang tewas akibat topan ini.

Menurut kantor Pertahanan Sipil Filipina, hampir 115.000 rumah hancur diterjang topan ini. Lebih dari 116 ribu orang hingga saat ini masih tinggal di pusat-pusat penampungan yang disediakan pemerintah.

Sejauh ini total 890 orang masih belum ditemukan. Namun menurut otoritas setempat, sebagian dari mereka yang hilang kemungkinan adalah 257 jasad yang telah ditemukan namun belum terindentifikasi dan belum diambil oleh keluarga mereka.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin, 10 Desember lalu meluncurkan permintaan bantuan global sebesar US$ 65 juta untuk para korban Bopha. Topan ini merupakan topan terdahsyat yang menerjang Filipina tahun ini. Tahun 2011 lalu, sebanyak 1.200 orang di pantai utara Mindanao akibat Badai Tropis Washi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya