SOLOPOS.COM - Ilustrasi Virus Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SEMARANG –  Sebanyak tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) masuk zona merah atau kawasan dengan risiko persebaran Covid-19 tinggi.

Berdasar data di laman Internet covid19.go.id/peta-risiko per 8 November 2020, tujuh daerah di Jateng yang masuk zona merah itu yakni Cilacap, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, Pati, dan Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menanggapi hal itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pun meminta kepala daerah untuk tidak perlu takut meningkatkan testing.

"Sekarang kita kejar terus [peningkatan testing]. Jadi sekarang bupati-bupati menjadi lebih peduli," kata Ganjar seusai Rakor Penanganan Kenaikan Kasus Covid-19 Dampak Liburan bersama Menko Marvest, Luhut Binsar Panjaitan, via zoom di Puri Gedeh, Semarang, Kamis (12/11/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Duet Prabowo-Ganjar Diprediksi Kuat Menang Pilpres 2024

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menceritakan adanya satu kepala daerah yang minta dibantu reagen untuk tes polymerase chain reaction (PCR).

Menurut Ganjar, sebenarnya daerah bisa membeli sendiri senyawa itu karena harganya masih terjangkau.

"Sebenarnya kan dia bisa beli sendiri. Terus, bisa melakukan tes sendiri. Gampang kan," ujar Ganjar.

Ganjar menegaskan, pemerintah di kabupaten/kota saat ini harus bisa bersikap antisipatif dan prediktif. Antisipatif dalam hal ini yakni dengan memprioritaskan kelompok rentan yakni yang memiliki komorbiditas atau penyakit penyerta.

“Siap-siap sendiri per kabupaten kota, karena mesti prediktif dan antisipatif. Jadi tiap kabupaten kota kita minta untuk peduli. Tidak apa-apa tes makin banyak, maka akan lebih banyak yang diketahui [positif Covid-19]. Setelah diketahui, maka dijaga supaya sembuh," tuturnya.

Kisah Mbah Tumiyem Pemilik Warung Bothok Mercon Legend di Sragen 

Kenaikan Kasus

Sementara itu, Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut kasus Covid-19 di Jateng mengalami kenaikan 49 persen pada periode 26 Oktober-1 November 2020, atau selama libur panjang.

Menanggapi hal itu, Ganjar mengaku sudah memprediksi. Oleh karenanya, upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan jumlah tes Covid-19.

Ganjar menjelaskan pada 8 November 2020 lalu angka tes Covid-19 di Jateng memang sempat mengalami penurunan 50%. Meski demikian, sejak 9 November jumlah tes telah berada di angka 8.000-9.000 per hari.

“Kita mencoba untuk tetap menghitung peluang-peluang yang kira-kira bisa kita manfaatkan untuk pengendalian. Saya bilang sekali lagi jangan pernah takut soal datanya meledak. Tapi, testing terus lebih banyak lagi," tegasnya.

Asal Mula dan 10 Macam Sandwich Terpopuler di Dunia, Kamu Suka Mana?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya