SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

CANGKRINGAN: Tujuh truk yang terjebak dan terguling saat terjadi banjir besar di dasar Sungai Gendol, Jumat (27/2) kemarin akhirnya berhasil dievakuasi. Proses evakuasi melibatkan ratusan warga dari dua desa serta berlangsung selama lebih dari lima jam sejak dinihari kemarin.

Kepala Desa Glagaharjo, Suroto saat ditemui Harian Jogja seusai proses evakuasi mengatakan, Pemerintah Desa (Pemdes) Glagaharjo dan Kepuharjo menginstruksikan kepada ratusan warga yang bekerja sebagai penambang pasir untuk kerja bakti mengevakuasi truk yang terjebak dan terguling di dasar sungai. Menurutnya, ratusan warga sudah mulai melakukan evakuasi truk yang terjebak di dasar pada pukul 04.00 WIB. Mereka hanya menggunakan peralatan seadanya berupa tambang dan sejumlah sekop untuk mengangkat truk dari timbunan pasir.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

“Kalau tidak segera dikeluarkan dari sini [dasar sungai], kami khawatir jika terjadi banjir susulan, truk yang terjebak akan semakin hanyut dan malah tidak bisa dikeluarkan. Selain warga dari dua desa, ada juga penambang pasir yang berasal dari luar daerah yang tiap hari bekerja di sini,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dari tujuh truk yang terjebak banjir pasir dan batu, dua di antaranya mogok, sehingga ratusan warga harus menarik dua truk itu dengan tambang melewati jalan bebatuan di dasar sungai sejauh lebih dari satu kilometer. “Lima truk bisa ditarik dengan truk lain karena masih bisa jalan, sedangkan dua truk lainnya harus ditarik dengan tenaga manusia. Salah satunya adalah truk yang terguling diterjang banjir. Sedangkan satu truk lagi malah truk yang hanya terjebak tidak bisa keluar dari aliran air,” katanya.
Salah satu warga yang turut membantu proses evakuasi, Sugiyanto (30) menuturkan, evakuasi terhadap tujuh truk berlangsung cukup sulit dan melelahkan. Selain medan yang terjal dan berbatu, terbatasnya peralatan evakuasi menyebabkan warga harus mengerahkan banyak tenaga untuk mengeluarkan truk dari timbunan pasir dan menariknya keluar dari sungai.

Menurutnya, warga harus berhati-hati saat menarik truk keluar sungai. Pasalnya, di tiap sisi jalan banyak terdapat lubang penggalian pasir yang cukup dalam. “Apalagi hari masih gelap ketika kami mulai mengeluarkan truk dari sungai,” terang dia.
Sementara, salah satu penambang, Surono menjelaskan, tiap kelompok penambang mengirimkan satu orang untuk membantu mengevakuasi truk yang terjebak banjir. Di dasar sungai gendol, imbuhnya, terdapat lebih dari 100 kelompok penambang kecil. Satu kelompok biasanya terdiri dari lima orang.
“Kami harus cepat membantu mengeluarkan truk itu. Kalau tidak, kami malah tidak bisa bekerja karena biasanya setelah ada truk yang kena banjir, truk yang datang ke sini sedikit sekali sebelum truk yang kena banjir dikeluarkan dari sungai. Kalau seperti itu, pendapatan kami jauh berkurang,” ucapnya.

Oleh Budi Cahyana Harian Jogja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya