SOLOPOS.COM - Direktur Utama PT Pegadaian Galeri 24 Arifmon Syafruddin menyerahkan bantuan mesin kompetensi keahlian kriya kreatif logam dan perhiasan kepada perwakilan guru SMKN 1 Kalasan Sleman, Rabu (8/12/2021). (Istimewa-Dokumentasi PT Pegadaian Galeri 24)

Solopos.com, SLEMAN — Guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, PT Pegadaian Galeri 24 menyerahkan bantuan corporate social responsibility (CSR) berupa mesin kompetensi keahlian kriya kreatif logam dan perhiasan kepada tujuh SMKN di Tanah Air termasuk SMKN 1 Kalasan, Sleman, DIY.

Bantuan untuk SMKN 1 Kalasan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Utama PT Pegadaian Galeri 24, Arifmon Syafruddin, Rabu (8/12/2021).

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Manager Jawa Tengah & DIY PT Pegadaian Galeri 24, Afif Arya Rakhman, mengatakan ada tujuh SMKN di Indonesia yang menerima bantuan tersebut.

Baca Juga: Outlet Galeri 24 Kini Sudah Ada Ratusan, Cek Daftarnya di Sini!

“Bantuan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa dan guru di sekolah tersebut. Potensi industri perhiasan di masa depan masih sangat cerah. Bantuan diharapkan digunakan untuk praktik siswa, dan ke depan akan ada studi tour bagi guru. Selain itu, akan diadakan webinar khusus untuk guru kriya logam se-Indonesia, utamanya sekolah yang mendapatkan CSR dari kami,” kata dia, dihubungi Sabtu (11/12/2021).

Afif mengatakan siswa-siswa di SMKN yang menerima bantuan mesin kriya kreatif logam dan perhiasan bisa praktik kerja lapangan di Galeri 24 mulai 2022. Mereka bisa praktik kerja lapangan di pabrik perhiasan milik Galeri 24 di Kawasan Industri Pulogadung.

Kepala Bengkel Kriya Logam SMKN 1 Kalasan, Mujika, mengatakan jumlah alat yang diberikan ada 24 item. Guru yang nantinya mengajar penggunaan alat tersebut bakal menerima pelatihan.

Baca Juga: Marak Penipuan Mengatasnamakan Galeri 24, Awas Modusnya Bikin Gampang Tergoda!

“Pelatihan bersama guru dari SMKN lain yang mendapatkan bantuan serupa,” kata dia, dihubungi terpisah.

Mujika menyampaikan selama ini siswa Jurusan Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan menggunakan teknik patri keras atau belum memanfaatkan teknik penuangan. Sehingga, siswa belum berpengalaman menggunakan alat tersebut.

“Tapi, siswa-siwa kami sudah banyak diterima bekerja di pabrik-pabrik perhiasan ternama. Mereka di bagian produksi menggunakan teknik patri keras, sehingga diharapkan alat ini meningkatkan kompetensi siswa-siswa kami,” ucap Mujika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya