SOLOPOS.COM - DALAM PERAWATAN -- Sejumlah santriwati masih menjalani perawatan di RSUD Sragen, Sabtu (16/7/2011). (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

Sragen (Solopos.com) – Tujuh santriwati Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Pondok Pesantren Walisongo yang beralamat di Dukuh Sungkul Desa Plumbungan, Karangmalang keracunan jajanan keliling. Beruntung tujuh santriwati setingkat sekolah menengah pertama (SMP) itu berhasil diselamatkan setelah dilarikan ke RSUD Kabupaten Sragen sore harinya.

DALAM PERAWATAN -- Sejumlah santriwati yang diduga mengalami keracunan akibat makanan jajanan masih menjalani perawatan di RSUD Sragen, Sabtu (16/7/2011). (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Espos di rumah sakit setempat Sabtu (16/7/2011) siang, tinggal empat korban yang kondisinya masih lemah dan perlu rawat inap. Empat pasien tersebut atas nama Siti Munawaroh, 12; Mawar Sri Lestari, 12; Ayu Suci Rahayu, 13 dan Intan Kusuma, 12.

Sedangkan tiga korban lain atas nama Destia M, 11; Widya A, 12 dan Rafiatun, 12, sudah dibolehkan pulang setelah sebelumnya juga dirawat di RSUD Sragen. Musibah keracunan itu sendiri bermula ketika tujuh santriwati mengonsumsi jajanan keliling berupa tempura atau sosis dari penjaja keliling Jumat (15/7/2011) pukul 11.00 WIB. Santriwati yang tinggal satu asrama itu mulai merasakan mual, pusing dan lemas sore harinya sekitar pukul 15.00 WIB. Mengetahui kondisi tujuh santriwati, pengurus pondok langsung melarikan mereka ke RSUD Sragen.

Di rumah sakit, para korban dirawat di Ruang Anggrek. “Setelah jajan belum terasa apa-apa, tapi sore harinya nggak tahu kenapa tiba-tiba kepala terasa pusing, mual dan lemas,” ujar Ayu Suci, 13, salah satu korban keracunan saat ditemui wartawan di Ruang Anggrek. Remaja berkerudung itu masih lemas sehingga hanya bisa berbaring di ranjang ditemani beberapa satriwati Ponpes yang menjenguknya.

Dokter RSUD Sragen, dr Tunjung Respati yang menangani pasien keracunan membenarkan ada indikasi keracunan pada ketujuh satriwati Ponpes Walisongo. Namun setelah mendapat penanganan medis kondisi pasien terus membaik. Pasien tidak lagi merasa mual, muntah dan pusing. Kendati kondisi badan masih lemas. “Menurut keterangan mereka para pasien mengonsumsi tempura sebelum merasa pusing dan mual. Perlu pemeriksaan lebih lanjut terhadap tempura itu,” katanya.

Pengurus Ponpes Walisongo, Tri Wahyuni menuturkan selama ini belum pernah terjadi musibah keracunan seperti itu. Ponpes sebenarnya sudah menyediakan kantin di dalam area pondok bagi para santri. Namun diakui masih ada satri yang memilih jajan di luar. “Sebenarnya sudah ada kantin. Tapi anak-anak tidak bisa dicegah kalau mau jajan. Sosis dan tempura termasuk makanan favorit para santri,” ungkap dia.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya