SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com BOYOLALI — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali mencatat ada tujuh petugas penyelenggara Pemilu 2019 di Kabupaten Boyolali jatuh sakit diduga akibat kelelahan seusai menjalankan tugas pekan lalu.

Satu di antaranya petugas itu mengalami keguguran. Komisioner Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Boyolali, Muhammad Abdullah, memerinci petugas yang jatuh sakit meliputi empat ketua KPPS, satu sekretaris PPS, satu ketua PPK, dan satu anggota KPPS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi total ada tujuh per hari ini yang sudah terdata,” terang dia, Jumat (26/4/2019) siang.

Ketua KPPS TPS 04 Desa Karangmojo, Kecamatan Klego, Sarwoko, 50, mengeluhkan pusing setelah rampung menghitung perolehan suara di TPS-nya, Kamis (18/4/2019) pukul 02.00 WIB. Pagi harinya saat memeriksakan diri ke RS dr. Oen Solo, Sarwoko harus dirawat inap.

Ketua KPPS di TPS 06 Desa Samiran, Kecamatan Selo, Nunung Eka Sari, 37, yang sedang hamil merasa tidak enak badan setelah selesai menghitung suara di TPS. Keesokan harinya, ketika dilarikan ke RSUD Pandan Arang Boyolali, Nunung keguguran.

Ketua KPPS TPS 22 Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Galih Barat Winasis, 35, harus opname di RS Banyu Bening Sambi selama tiga hari karena mengalami keram perut setelah bertugas.

Sementara Wardinu, 66, Ketua KPPS TPS 10 Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk, mengalami kelelahan hingga muntah-muntah dan sempat pingsan tapi kemudian hanya menjalani rawat jalan di rumah.

Sekretaris PPS Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Suwandi, 52, dirawat di Puskesmas Ngemplak selama 18-22 April karena kelelahan. Sementara itu anggota KPPS TPS 22 Desa Pandeyan, Ngemplak, juga mengalami kelelahan dan dirawat di rumah setelah dua kali memeriksakan diri ke dokter.

Terakhir Tri Winarsih, 45, Ketua PPK Mojosongo tiba-tiba pingsan saat rekapitulasi di tingkat PPK Rabu (24/4/2019) lalu. Tri kemudian dibawa ke RS PKU Aisyiyah Solo untuk mendapatkan pertolongan medis.

Ketua KPU Boyolali, Ali Fahrudin, menyatakan banyaknya penyelenggara pemilu yang sakit harus menjadi evaluasi sehingga pelaksanaan pemilu menjadi lebih efektif, baik untuk kondisi mental dan fisik penyelenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya