SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri AKBP Tanti Septiyani (berdiri paling kiri) dan Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Priyo Utomo (dua dari kanan) menginterogasi tujuh pelaku perampasan motor di Mapolres Wonogiri, Jumat (21/6/2013). (Ayu Abriyani KP/JIBI/SOLOPOS)

 

Kapolres Wonogiri AKBP Tanti Septiyani (berdiri paling kiri) dan Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Priyo Utomo (dua dari kanan) menginterogasi tujuh pelaku perampasan motor di Mapolres Wonogiri, Jumat (21/6/2013). (Ayu Abriyani KP/JIBI/SOLOPOS)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

WONOGIRI — Polisi Wonogiri, Kamis (20/6/2013) lalu, menangkap tujuh tersangka kasus perampasan sepeda motor. Mengejutkan, enam di antara tujuh tersangka perampasan itu masih di bawah umur. Kepada penyidik Polres Wonogiri, mereka mengaku nekat merampas sepeda motor karena salah seorang dari mereka butuh dana untuk mengganti uang SPP yang hilang.

Enam pelaku yang masih di bawah umur tersebut berinisial IC, 17, warga Selogiri, PR, 17, warga Selogiri, DI dan 16, juga warga Selogiri. Selain itu WP, 16, warga Selogiri dan DP, 17, warga Selogiri. Sementara ML, 17, merupakan warga Ngadirojo. ML merupakan satu-satunya perempuan dalam aksi kejahatan ini. Seorang pelaku lain bernama Doni Setiawan, 18, warga Dusun Susukan RT 001/RW 006 Desa Pare, Kecamatan Selogiri.

Ekspedisi Mudik 2024

Korban perampasan mereka adalah Agung Sulistio, 16, warga Girimarto. Agung merupakan bekas kekasih ML, satu-satunya perempuan di antara gerombolan tersangka perampas itu.

Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani, mengatakan kejadian perampasan itu berlangsung Rabu (19/6/2013) sekitar pukul 23.30 WIB. “Sepertinya ini modus baru perampasan motor dengan kekerasan. Sebab, korban merupakan mantan pacar salah satu pelaku yakni ML,” katanya kepada wartawan di Mapolres Wonogiri, Jumat (21/6).

Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Priyo Utomo, mengatakan pada Rabu, sekitar pukul 20.00 WIB, salah satu pelaku yakni ML menghubungi korban melalui pesan singkat. Dalam pesan itu ML meminta korban untuk menjemputnya di rumah. Sebelum sampai di rumah ML, tepatnya di jalan sisi barat lapangan sepakbola di Lingkungan Keron, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, korban diadang tujuh pelaku.

“Korban lalu dipukul menggunakan pipa besi dan ditendang. Selanjutnya, motor dan ponsel milik korban dibawa para pelaku. Korban lalu diborgol dan dibawa berboncengan tiga ke wilayah Ceper, Klaten untuk dibuang ke Sungai Penggung. Pelaku ingin menghilangkan jejak,” kata Kastreskrim.

Kasatreskrim menuturkan, korban kemudian sadar dan meminta tolong kepada petugas kepolisian lalu lintas yang sedang mengatur jalan di sekitar wilayah itu dan diantar ke Polsek Ceper, Klaten. Anggota Polsek Ceper lalu menghubungi Polres Wonogiri untuk menjemput korban. Saat itu, lanjut dia, korban mengalami luka memar di bagian pelipis kanan dan bagian kepala dijahit sebanyak 14 jahitan.

“Kami lalu melakukan penyelidikan dan ditemukan salah satu pelaku yakni ML. Dari ML tersebut, kami mengetahui tujuh pelaku lainnya. Namun, Kamis ini, kami baru berhasil menangkap enam pelaku. Sedangkan satu pelaku masih dalam pencarian,” ujarnya.

Barang bukti berupa tiga unit sepeda motor, enam unit ponsel dan satu pipa besi untuk memukul kepala korban. Rinciannya, satu unit sepeda motor milik korban yakni Vega berpelat nomor AD 3050 TR, sedangkan dua motor milik pelaku yakni Vega R berpelat nomor AD 3263 SG dan Suprafit berpelat nomor B 6093 BAR.

Priyo menambahkan para pelaku dijerat pasal 365 KUHP yakni pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. Sedangkan untuk pelaku yang masih di bawah umur dikenai hukuman maksimal delapan tahun penjara.

Saat itu, Tanti sempat bertanya kepada salah seorang pelaku tentang alasan mereka melakukan kejahatan tersebut. “Mengapa kalian melakukan tindakan perampasan itu? Baru kali pertama ini atau sebelumnya sudah pernah?,” tanyanya.

ML mengatakan awalnya dia ingin meminjam uang ke IC karena uang SPP yang diberikan orangtuanya hilang. “Saya bilang ke IC kalau uang SPP saya hilang dan saya ingin meminjam uang. Tapi, IC tidak punya uang dan memberikan ide itu [perampasan]. Lalu, dia menghubungi teman-teman. Baru kali ini kami melakukannya,” katanya saat menjawab pertanyaan Kapolres.

“Saya prihatin para pelaku masih anak-anak kok sudah berani melakukan tindakan semacam itu. Apalagi alasannya hanya untuk mengganti uang SPP yang hilang. Bahkan, tiga di antaranya masih berstatus pelajar,” imbuh Tanti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya