SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebanyak 7 dari 12 PDP corona di Sukoharjo menjalani tes swab. Dari tujuh orang tersebut, tiga di antara mereka dinyatakan negatif. Sementara empat lainnya masih menunggu hasil tes dari laboratorium.

Kabar soal hasil tes PDP corona itu disampaikan kata juru bicara Tim gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Gani Suharto, kepada Solopos.com, Senin (30/3/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Untuk lainnya sudah sembuh namun belum sempat di tes swab," terangnya.

Jalan Lawu Karanganyar Ditutup di Malam Hari, Ini Jalur Alternatif

Gani Suharto menambahkan, hingga kini terdapat dua pasien positif corona dengan satu di antaranya meninggal dunia. Sedangkan satu pasien lain masih dirawat di RSUD dr Moewardi Solo.

Berdasarkan data hingga Senin, ada sebanyak 190 orang dalam pengawasan (OPD) yang diduga terpapar virus corona di 12 kecamatan di Sukoharjo. Perinciannya, 163 ODP menjalani isolasi mandiri, 11 orang dirawat, dan 16 lainnya dinyatakan selesai dipantau.

Ustaz Abdul Somad Ungkap Tindakan Rasulullah Tanggulangi Wabah

3 Kecamatan di Sukoharjo Bersih dari PDP Corona

Sejauh ini, Kecamatan Grogol ditetapkan sebagai zona merah dengan dua kasus positif corona di Sukoharjo. Sementara ada tiga kecamatan di Sukoharjo yang masih bersih dari pasien dalam pengawasan (PDP) corona.

"Dari 12 kecamatan di Sukoharjo, ada tiga kecamatan yang tidak terdapat PDP yaitu Tawangsari, Gatak dan Kartasura," sambung dia.

Saat ini, Gani mengatakan Tim gugus Covid-19 berfokus terhadap pemantauan para pendatang dari luar daerah ke Sukoharjo. Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yuni Wahdiyati.

Olimpiade Tokyo 2020 Bakal Tetap Berjalan, Tapi...

Pemudik Dipantau

DKK Sukoharjo terus memantau pendatang dari luar daerah. Apalagi pendatang yang berasal dari daerah rawan corona. Mereka secara otomatis masuk dalam kategori ODP corona Sukoharjo.

Ketua Gugus Tugas Pencegahan Corona Sukoharjo, Agus Santosa meminta seluruh RT melaporkan setiap pendatang kepada pihak desa. Selanjutnya, warga tersebut diminta secara sukarela melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

Sosiolog UNS Solo: Pekewuh Bikin Orang Indonesia Sulit Jaga Jarak Sosial

"Sudah dikeluarkan SE Bupati mengenai antisipasi pendatang, kami berharap itu dipatuhi dan dilaksanakan. Pendatang yang mengalami gejala sakit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan yang terdekat seperti Puskesmas," jelas Agus.

Di satu sisi, pihaknya menekankan agar masyarakat tetap mematuhi anjuran pemerintah. Yakni tinggal di rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar guna mencegah sekaligus memutus mata rantai persebaran virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya