SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, KLATEN -- Dari 15 pasien baru Covid-19 di Klaten yang diumumkan pada Kamis (18/6/2020), tujuh orang di antaranya berasal dari Kecamatan Bayat. Pengumuman 7 kasus ini kebetulan belum lama setelah kasus pemakaman pasien Covid-19 tak sesuai prosedur di Desa Ngerangan.

Juru Bicara Gugus Tugus Penanganan dan Pengendalian Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, menjelaskan asal-usul kasus-kasus baru itu. Cahyono mengatakan pasien-pasien baru di Bayat merupakan hasil pelacakan kontak erat seorang pasien Covid-19 yang meninggal dunia lebih dari sepekan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lonjakan 15 Kasus Baru Covid-19 di Klaten, Zona Hijau Tak Lagi Steril

Namun, Cahyono menyatakan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia itu bukan kasus dari Ngerangan, meski sama-sama dari Semarang. Pasien baru Covid-19 asal Bayat itu dirawat di RSD Bagas Waras Klaten.

“Bukan [kasus Ngerangan]. Jadi dia orang Semarang juga, tetapi pernah mondok di salah satu rumah sakit di Klaten dan hasil tes swab terkonfirmasi positif,” kata dia, Kamis. Sebagai catatan, kasus pasien meninggal dunia di Ngerangan dirawat di RS Ketileng, Kota Semarang.

Klaten Tambah 15 Kasus Baru Positif Covid-19, 1 Meninggal Dunia

Tentang 15 kasus baru Covid-19 di Klaten, Cahyono mengatakan mereka menjalani pengambilan spesimen dengan metode swab di waktu berbeda. Namun, hasil tes swab ke-15 pasien itu baru keluar hari ini dan dinyatakan positif.

“Penambahan itu dari bermacam-macam. Ada yang dari hasil tracing, kemudian ada dari hasil laboratorium dari pasien-pasien yang mondok [di rumah sakit] karena ODP dan PDP. Hasil laboratorium baru keluar hari ini,” kata Cahyono.

1 Bulan di RS, Kakek 69 Tahun di Grobogan Sembuh dari Covid-19

Terkait pasien baru Covid-19 di Klaten berinisial S asal Pedan yang meninggal dunia, Cahyono mengatakan pasien tersebut memiliki penyakit penyerta. Pasien memiliki riwayat sakit diabetes.

Antre Tes Swab

”Dia memang punya penyakit diabetes. Dia masuk karena panas dan sesak napas.Kami belum tahu penyebab meninggalnya karena apa [covid-19 atau diabetes]. Jadi pada Jumat [12/6] diambil swab-nya. Kemudian pada Sabtu [13/6] meninggal dunia.Hasil tes swab-nya keluar hari ini,” kata Cahyono.

Kakak Bupati Sri Mulyani Dicopot dari Dirut PT Wika, Ini Nasib Proyek di Klaten

Selain para pasien baru Covid-19, terdapat sejumlah orang yang saat ini menunggu hasil tes swab di Klaten. Cahyono mengatakan jumlahnya dinamis. Dia tak menampik pada Kamis pagi jumlah orang yang menunggu hasil swab mencapai lebih dari 50 orang.

“Jumlahnya sangat dinamis. Ketika seperti ini, besok pagi sudah mengambil swab lagi,” kata Cahyono. Cahyono mengatakan dengan penambahan kasus tersebut proses penularan Covid-19 masih berlangsung dan ada peningkatan jumlah kasus.

Akhirnya! KPK Ungkap Potensi Kerugian Negara dalam Kartu Prakerja

Lantaran tambahan 15 pasien baru Covid-19 di Klaten, dia mengimbau agar warga semakin menaati protokol kesehatan. Di antaranya mengenakan masker, melakukan phyisical distancing, dan protokol kesehatan lainnya.

Dia juga mewanti-wanti warga tetap mematuhi imbauan untuk tetap di rumah saja jika tidak ada kepentingan mendesak. “Tetap di rumah saja masih relevan diterapkan. kalau dilihat dari kasusnya ini kan karena mobilitas yang tinggi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya