SOLOPOS.COM - Meyda Tiara Kusuma Wardani, 16, remaja asal Wonogiri yang hilang sejak 17 Mei 2021. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Remaja perempuan asal Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Meyda Tiara Kusuma Wardani, 16, hilang sejak tahun lalu, tepatnya Minggu (16/5/2021), hingga kini belum ketemu.

Bahkan, ayah Meyda, Gatot Subroto, 42, akan memberi imbalan uang Rp5 juta kepada siapapun yang menemukan anak perempuannya. Gatot berharap anaknya yang hilang segera diketahui keberadaannya dan bertemu kembali dengan ayah dan ibunya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kabar itu mulanya berembus lewat unggahan Gatot di media sosial Facebook. Gatot yang hampir patah semangat melacak keberadaan anaknya seusai pergi meninggalkan rumah. Ia mengunggah di Facebook guna menginformasikan hilangnya sang anak hampir setahun. “Untuk mencari lagi, ditambahi embel-embel hadiah Rp5 juta untuk yang bisa mengembalikan,” kata Gatot saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/3/2022) malam.

Baca Juga : Remaja Cantik Asal Wonogiri Hilang, Sudah 3 Hari Tak Pulang

Bahkan, ia mengungkapkan kerelaan menjual salah satu motornya untuk memberikan hadiah kepada orang yang berhasil menemukan dan mengembalikan anaknya. “Kira-kira sudah empat sampai lima hari yang lalu saya posting. Tapi tadi [Minggu] pagi postingan itu saya hapus,” ucap Gatot.

Alasannya, ia mendapat teror melalui telepon dari orang tak dikenal. “Enggak ada nomornya,” imbuhnya.

Berikut ini 7 fakta remaja Wonogiri yang hilang setahun lalu dan hingga kini belum ditemukan. Informasi dihimpun dari hasil wawancara yang diolah:

1. Remaja cantik berusia 16 tahun asal Wonogiri hilang hampir satu tahun.

Remaja cantik itu bernama Meyda Tiara Kusuma Wardani, warga Dusun Wates, Desa Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Berita kehilangan Meyda tersebar di sejumlah media sosial.

Pihak keluarga melalui kakak Meyda, Zainal, membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan adiknya sudah meninggalkan rumah sejak Minggu (16/5/2021) pagi WIB. “Benar itu adik saya, Meyda. Terakhir meninggalkan rumah hari Minggu pagi,” ujar Zainal, Rabu (19/5/2021).

Hingga kini, hampir setahun, keluarga belum mengetahui keberadaan Meyda. Ayah Meyda, Gatot Subroto berharap anaknya yang hilang segera diketahui keberadaannya. Ia memimpikan Meyda bisa bertemu kembali dengan ayah dan ibunya.

Baca Juga : Kronologi Remaja Wonogiri Hilang, Sempat Dijemput 3 Orang di Rumah

2. Mencari lewat media sosial dan menawarkan imbalan Rp5 juta.

Gatot menawarkan imbalan uang Rp5 juta kepada siapapun yang menemukan anak perempuannya, Meyda. Kabar itu mulanya berembus lewat unggahan Gatot di media sosial Facebook.

Gatot yang hampir patah semangat melacak keberadaan anaknya seusai pergi meninggalkan rumah. Ia mengunggah di Facebook guna menginformasikan hilangnya sang anak hampir setahun. “Untuk mencari lagi, ditambahi embel-embel hadiah Rp5 juta untuk yang bisa mengembalikan,” kata Gatot saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/3/2022) malam.

3. Menjual motor untuk memberikan imbalan.

Bahkan, ayah Meyda, Gatot Subroto, mengungkapkan kerelaan menjual salah satu sepeda motornya untuk memberikan hadiah kepada orang yang berhasil menemukan dan mengembalikan anaknya. “Kira-kira sudah empat sampai lima hari yang lalu saya posting. Tapi tadi [Minggu] pagi postingan itu saya hapus,” ucap Gatot.

Baca Juga : Masih Ingat Remaja Wonogiri yang Hilang Setahun Lalu? Begini Kabarnya

4. Ayah Meyda, Gatot Subroto, mendapat teror melalui telepon tak dikenal.

Di tengah kegigihan Gatot mencari anak perempuannya itu ia menerima teror dari orang tak dikenal. Teror dilakukan melalui telepon. Bahkan, Gatot terpaksa menghapus unggahannya untuk mencari Meyda karena itu. “Saya posting. Tapi tadi [Minggu] pagi postingan itu saya hapus,” ucap Gatot.

Alasannya, ia mendapat teror melalui telepon dari orang tak dikenal. “Enggak ada nomornya,” imbuhnya.

Ia juga mengaku mendapatkan teror dari sejumlah orang tak dikenal seusai melaporkan peristiwa itu kepada polisi. “Bolak-balik ada yang meneror saya. Mereka bilang anak kamu ada di sini, silakan ke sini, dan sebagainya,” ujar dia.

Baca Juga : Ayah Remaja Wonogiri yang Hilang Setahun Lalu Tawarkan Imbalan Rp5 Juta

5. Melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Sebelum mencari keberadaan anaknya melalui media sosial dan memberi imbalan senilai Rp5 juta kepada orang yang berhasil menemukan dan mengembalikan anaknya itu Gatot pernah membuat laporan kepada polisi.

Kakak Meyda, Zainal menyebut pihak keluarga sudah berusaha mencari Meyda dengan menghubungi teman-temannya. Namun, usaha itu belum membuahkan hasil sehingga pihak keluarga melapor polisi.

Laporan dibuat tak lama setelah anaknya pergi dari rumah atau hampir setahun yang lalu. Awalnya Gatot membuat laporan polisi ke Polsek Girimarto. Setelah itu kasusnya dilimpahkan ke Polsek Sidoharjo. Laporan polisi di Polsek Sidoharjo tertanggal 18 Mei 2021.

Baca Juga : Cari Meyda, Ayah Remaja Wonogiri Ini Rela Jual Sepeda Motor

6. Tanggapan Kapolres Wonogiri terkait kasus remaja Wonogiri hilang hampir setahun.

Sejak kasus remaja Wonogiri yang hilang hampir setahun itu dilimpahkan ke kepolisian, hingga kini anaknya tak kunjung ketemu. Kabar hilangnya Meyda yang tak kunjung menemui titik terang itu telah sampai ke telinga Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto.



Dydit mengimbau masyarakat apabila mengetahui keberadaan Meyda atau memiliki informasi sekecil apapun tentang remaja putri itu agar menyampaikan ke Polres Wonogiri. “Sejak diterimanya laporan pengaduan dari orang tua Meyda, kami, Polres Wonogiri telah bergerak melakukan lidik dan mencari keberadaan anak hilang tersebut,” ucap Dydit melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono, Minggu (20/3/2022).

7. Keluarga menduga Meyda hilang terkait asmara dengan guru silatnya.

Ayah Meyda, Gatot Subroto, menduga awal mula Meyda hilang terkait hubungan anaknya dengan guru silat. Anak perempuan Gatot ini sering berlatih dan bertemu guru silatnya, Nurhayadi.

Baca Juga : Ayah Remaja Perempuan Wonogiri yang Hilang Kerap Diteror, Kenapa?

Ternyata, Gatot mendengar kabar kalau anaknya memiliki hubungan khusus dengan Nurhayadi yang sudah beristri. “Saya ditelepon istrinya [Nurhayadi]. Disuruh ke tempatnya di Kecamatan Girimarto. Saya diceritai kalau anak [Meyda] punya hubungan ini itu dengan Nurhayadi,” ucap Gatot.

Namun, menurut Gatot, Nurhayadi sempat membantah tudingan itu. Bahkan, Nurhadayi, kata Gatot, mengajak 20 orang saat mengklarifikasi tudingan itu. “[Minggu] malamnya saya didatangi Nurhayadi yang membawa anak buahnya sejumlah 20 orang. Ia mengklarifikasi kalau tidak ada hubungan apa-apa dengan anaknya [Meyda],” lanjutnya.

Gatot meminta Meyda istirahat berlatih silat dan menurut. Hari kejadian, Gatot berencana ke Solo untuk mengurus pekerjaannya. Istri Gatot juga bekerja di pabrik. Meyda dititipkan ke rumah neneknya di Kecamatan Girimarto. Ia tak menduga hari itu menjadi hari terakhir bertemu Meyda.

Baca Juga : Saat Hilang, Remaja Perempuan Wonogiri juga Sempat Bawa Koper

“[Senin] sorenya saya pulang sudah enggak ada. Saya pun berinisiatif ke tempat Meyda dan Nurhayadi biasa berlatih. Saat sampai di tempat berlatih, anak buahnya bilang kalau Nurhayadi sedang bekerja,” jelasnya.

Gatot menduga anaknya telah dibawa Nurhayadi, pelatih silatnya. Sebab seusai kabar hilangnya Meyda, ia juga tidak mendengar kabar tentang Nurhayadi. “Kemungkinan anak saya dirayu, tapi mungkin juga diancam. Saya enggak tahu pastinya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Indonesia Gagal Pertahankan Keunggulan, Pertandingan Lanjut ke Extra Time

Indonesia Gagal Pertahankan Keunggulan, Pertandingan Lanjut ke Extra Time
author
Abu Nadzib , 
Abu Nadzib Jumat, 26 April 2024 - 02:50 WIB
share
SOLOPOS.COM - Timnas U23 gagal mempertahankan keunggulan atas Korea Selatan dan harus mengakhiri laga di waktu reguler dengan skor 2-2. Pertandingan dilanjutkan ke extra time 2x15 menit. (Istimewa)

Solopos.com, DOHA — Timnas U-23 Indonesia gagal mempertahankan keunggulan 2-1 atas Korea Selatan setelah Jeong Sang-Bin mencetak gol di menit ke-84, pada laga perempatfinal Piala Asia U23, Jumat (26/4/2024) dini hari.

Kedudukan 2-2 bertahan hingga babak kedua berakhir sehingga pertandingan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2 x 15 menit.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Indonesia gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain setelah Lee Young-Jun mendapat kartu merah karena menginjak kaki Justin Hubner.

Lee Young-Jun sempat dikartu kuning wasit. Namun setelah dilakukan pengecekan VAR wasit lantas menganulir kartu kuning tersebut dan menggantinya dengan kartu merah.

Koran Solopos

Insiden Lee Young-Jun ini sama persis dengan yang terjadi pada Ramadhan Sananta dalam laga perdana kontra Qatar pada 15 April lalu.

Meski bermain 10 orang, Korea Selatan tidak mengendurkan serangannya. Hong Yun-Sang dkk. membombardir pertahanan Garuda Muda yang digalang Rizky Ridho, Justin Hubner dan Muhammad Ferrari.

Puncaknya terjadi pada menit ke-84. Melalui serangan balik cepat, Jeong Sang-Bin berhasil merangsek ke kotak penalti Indonesia dan mengecoh kiper Ernando Ari.

Setelah tampil gemilang dalam tiga laga sebelumnya, Ernando Ari terlihat tegang pada pertandingan bergengsi ini.

Ia beberapa kali melakukan kesalahan yang membahayakan gawangnya.

Gol pertama ke gawangnya juga dikarenakan ia grogi saat bola pantulan dari kepala Komang Teguh yang mengarah kepadanya gagal ditangkap dengan sempurna.

Emagazine Solopos

Bisa dibilang, laga kontra Korea Selatan ini bukan penampilan terbaik Ernando Ari Sutaryadi.

Gol Struick

Diberitakan sebelumnya, setelah sempat mandul lama, Rafael Struick memborong dua gol untuk membawa Timnas U-23 Indonesia unggul 2-1 atas Korea Selatan, dalam laga perempatfinal Piala Asia U-23, Jumat (26/4/2024) dini hari.

Gol pertama diciptakan Struick pada menit ke-15 melalui gol cungkil cantik dari luar kotak penalti. Sebelum gol itu terjadi Korea sempat membobol gawang Ernando Ari pada menit ke-8.

Namun setelah dicek melalui VAR, wasit akhirnya membatalkan gol tersebut.

Setelah sempat jual beli serangan, Korea Selatan menyamakan kedudukan pada menit ke-44 melalui gol bunuh diri Komang Teguh.

Sundulan pemain depan Korea Selatan membentur kepala Komang dan mengarah ke gawang.

Sebenarnya bola mengarah ke Ernando. Sayangnya, kiper Persebaya Surabaya itu gugup sehingga bola yang sudah ditangkap lepas dan masuk ke gawang.

Interaktif Solopos

Hanya berselang lima menit setelah gol bunuh diri Komang, Rafael Struick kembali membuat Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar yang disesaki 10.000 penonton bergemuruh.

Gol itu berawal dari kecerdikan gelandang Ivar Jenner yang mengirim umpan lambung dari garis pertahanan Timnas U-23.

Bola lambung itu terlihat akan berhasil dikuasai dua pemain belakang Korea Selatan. Namun keduanya ternyata justru salah pengertian yang membuat Struick mampu mencuri bola dan menendangnya masuk ke gawang kiper Korea Selatan.

Babak pertama berakhir, Tim Merah Putih masih bisa menjaga keunggulan 2-1.

Kejutan Shin Tae-yong

Pelatih Shin Tae-yong kembali membuat kejutan dengan memainkan Ilham Rio Fahmi dalam starting line up Timnas U-23 Indonesia kontra Korea Selatan, pada babak perempatfinal Piala Asia U-23, Jumat (26/4/2024) dini hari.

Masuknya Rio Fahmi menjadi pembeda dengan skuad Garuda Muda saat tampil perkasa menghancurkan Yordania 4-1 di laga terakhir Grup A, Minggu (21/4/2024) lalu.

Rio Fahmi menggantikan Fajar Faturahman yang memang terlihat menjadi titik lemah Garuda dalam laga-laga sebelumnya.



Komang Teguh yang sudah mencetak dua gol untuk Timnas kembali dipercaya Shin Tae-yong dalam laga bergengsi melawan raksasa Asia ini.

Selain mereka, sembilan pemain lainnya merupakan pemain inti yang sudah dipasang sejak awal Piala Asia U-23.

Berikut susunan pemain kedua tim, seperti dikutip Solopos.com, Kamis (25/4/2024):

Ernando Ari Sutaryadi
Rio Fahmi
Komang Teguh Trisnanda
Rizky Ridho (C)
Ivar Jenner
Marselino Ferdinan
Witan Sulaeman
Justin Hubner
Rafael Struick
Pratama Arhan
Nathan Tjoe Aon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Profil Rafael Struick, Pemborong Dua Gol ke Gawang Korsel di Piala Asia U-23

Profil Rafael Struick, Pemborong Dua Gol ke Gawang Korsel di Piala Asia U-23
author
Abu Nadzib , 
Abu Nadzib Jumat, 26 April 2024 - 02:28 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pesepak bola Timnas Indonesia Rafael William Struick (kanan) melewati hadangan pesepak bola Filipina dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia putaran kedua di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (21/11/2023). Indonesia dan Filipina bermain imbang dengan skor akhir 1-1. ANTARA FOTO/HO-PSSI/mrh/rwa.

Solopos.com, DOHA — Sosok Rafael Struick, pemain keturunan di Timnas Indonesia, sempat diragukan banyak kalangan karena mandul mencetak gol dalam posisinya sebagai striker.

Sejak membela Timnas Indonesia dari kelompok umur hingga senior, Struick baru mencetak satu gol yakni ketika Garuda Muda menang 9-0 atas China Taipei di kualifikasi Piala Asia U-23, September 2023.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Padahal ia menjadi andalan pelatih Shin Tae-yong di berbagai event mulai laga uji coba, kualifikasi Piala Dunia 2026, Piala Asia dan Piala Asia U-23.

Setelah melewatkan tiga laga di fase grup Piala Asia U-23 tanpa mencetak gol, Rafael Struick menunjukkan kematangannya dengan menceploskan bola dua kali ke gawang Korea Selatan.

Koran Solopos

Momentum itu terjadi pada babak perempatfinal Piala Asia U-23 yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Jumat (26/4/2024).

Ia mencetak gol cantik pada menit ke-15 dari luar kotak penalti melalui tendangan cungkil yang membuat bola melambung lalu menukik ke dalam gawang.

Setelah Komang Teguh membuat gol bunuh diri di menit ke-44, Struick kembali mencetak gol lima menit kemudian memanfaatkan kelengahan dua pemain belakang Korsel.

Bola yang kelihatannya bisa dikuasai bek Korsel tiba-tiba dicuri Struick yang langsung diceploskan ke gawang.

Berdasarkan catatan Solopos.com, penampilan Rafael Struick sudah mulai menarik perhatian pencinta bola Tanah Air pada FIFA Matchday 14 Juni 2023 antara Timnas Indonesia vs Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Struick yang menjalani debut sukses menunjukkan kompetensinya di lapangan.

Emagazine Solopos

Ia beberapa kali berhasil mengambil peluang-peluang kecil dan menghasilkan operan indah saat merumput.

Sebagian pencinta bola menilai cara bermain penyerang berusia 21 tahun ini seperti bintang Chelsea, Kai Havertz.

Meski hanya bermain selama 45 di babak pertama, performa impresif pemain ADO Den Haag Belanda itu memberi harapan besar untuk sepak bola Indonesia.

Berikut adalah profil dan biodata Rafael Struick, seperti dikutip Solopos.com dari sejumlah sumber, Jumat (26/4/2024).

Pemuda bernama lengkap Rafael William Struick ini lahir pada 27 Maret 2003 di Leidschendam, Belanda.

Ia lahir dari orang tua bernama Brian Struick dan Soraya Noraly Soedito.

Kedua orang tua Rafael Struick berkewarganegaraan Belanda namun memiliki darah Indonesia.

Interaktif Solopos

Ibu Rafael berdarah Jawa dan Suriname sedangkan sang ayah memiliki ibu yang berasal dari Semarang, Indonesia

Laman Transfermarkt menyebut, Rafael Struick mulai berseragam ADO Den Haag sejak musim 2020.

Sebelumnya ia sempat memperkuat dua klub amatir di Belanda, RKAVV dan Forum Sport.

Performa gemilang di Tim U-18 dan tim U-21 ADO Den Haag membuat Struick naik ke kelas utama pada musim 2022.

Struick mengawali debutnya di tim utama saat ADO Den Haag kontra FC Emmen.

Kontrak profesional Struick di ADO Den Haag mulai Juni 2022 hingga tahun 2024.

Shin Tae-yong mulai menarik Rafael Struick pada 19 September 2022 untuk membela Timnas Indonesia.



Struick menjalani laga uji coba melawan Slovakia U-20 di Pinatar Arena, Spanyol.

Dalam laga tersebut, pesepakbola dengan tinggi 180 cm itu berhasil menyumbang gol untuk Timnas Indonesia pada menit ke-28.

Puas dengan permainan Struick, Shin Tae-yong langsung merekomendasikan Rafael Struick untuk menjalani naturalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Struick Borong Gol, Timnas U-23 Unggul 2-1 Atas Korsel di Babak Pertama

Struick Borong Gol, Timnas U-23 Unggul 2-1 Atas Korsel di Babak Pertama
author
Abu Nadzib , 
Abu Nadzib Jumat, 26 April 2024 - 01:42 WIB
share
SOLOPOS.COM - Striker Timnas Rafael Struick merayakan golnya ke gawang Korea Selatan, pada babak perempatfinal Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Jumat (26/4/2024) dini hari. (Istimewa)

Solopos.com, DOHA — Setelah sempat mandul lama, Rafael Struick memborong dua gol untuk membawa Timnas U-23 Indonesia unggul 2-1 atas Korea Selatan, dalam laga perempatfinal Piala Asia U-23, Jumat (26/4/2024) dini hari.

Gol pertama diciptakan Struick pada menit ke-15 melalui gol cungkil cantik dari luar kotak penalti. Sebelum gol itu terjadi Korea sempat membobol gawang Ernando Ari pada menit ke-8.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Namun setelah dicek melalui VAR, wasit akhirnya membatalkan gol tersebut.

Setelah sempat jual beli serangan, Korea Selatan menyamakan kedudukan pada menit ke-44 melalui gol bunuh diri Komang Teguh.

Sundulan pemain depan Korea Selatan membentur kepala Komang dan mengarah ke gawang.

Sebenarnya bola mengarah ke Ernando. Sayangnya, kiper Persebaya Surabaya itu gugup sehingga bola yang sudah ditangkap lepas dan masuk ke gawang.

Koran Solopos

Hanya berselang lima menit setelah gol bunuh diri Komang, Rafael Struick kembali membuat Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar yang disesaki 10.000 penonton bergemuruh.

Gol itu berawal dari kecerdikan gelandang Ivar Jenner yang mengirim umpan lambung dari garis pertahanan Timnas U-23.

Bola lambung itu terlihat akan berhasil dikuasai dua pemain belakang Korea Selatan. Namun keduanya ternyata justru salah pengertian yang membuat Struick mampu mencuri bola dan menendangnya masuk ke gawang kiper Korea Selatan.

Babak pertama berakhir, Tim Merah Putih masih bisa menjaga keunggulan 2-1.

Kejutan Shin Tae-yong

Pelatih Shin Tae-yong kembali membuat kejutan dengan memainkan Ilham Rio Fahmi dalam starting line up Timnas U-23 Indonesia kontra Korea Selatan, pada babak perempatfinal Piala Asia U-23, Jumat (26/4/2024) dini hari.

Masuknya Rio Fahmi menjadi pembeda dengan skuad Garuda Muda saat tampil perkasa menghancurkan Yordania 4-1 di laga terakhir Grup A, Minggu (21/4/2024) lalu.

Rio Fahmi menggantikan Fajar Faturahman yang memang terlihat menjadi titik lemah Garuda dalam laga-laga sebelumnya.

Komang Teguh yang sudah mencetak dua gol untuk Timnas kembali dipercaya Shin Tae-yong dalam laga bergengsi melawan raksasa Asia ini.

Selain mereka, sembilan pemain lainnya merupakan pemain inti yang sudah dipasang sejak awal Piala Asia U-23.

Emagazine Solopos

Berikut susunan pemain kedua tim, seperti dikutip Solopos.com, Kamis (25/4/2024):

Ernando Ari Sutaryadi
Rio Fahmi
Komang Teguh Trisnanda
Rizky Ridho (C)
Ivar Jenner
Marselino Ferdinan
Witan Sulaeman
Justin Hubner
Rafael Struick
Pratama Arhan
Nathan Tjoe Aon

Stadion Penuh

Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar yang menjadi tempat pertandingan perempatfinal Piala Asia U-23 antara Garuda Muda dengan Korsel U-23, Jumat (26/4/2024) dini hari, dipenuhi suporter.

Panitia pertandingan menyebutkan, tiket untuk laga yang digelar mulai pukul 00.30 WIB itu sudah sold out.

Stadion Abdullah bin Khalifa sebenarnya memiliki kapasitas 12.000 kursi. Namun untuk laga ini tiket yang dijual panitia hanya 10.000 lembar.

Dan hingga Kamis (25/4/2024) ini seluruh tiket sudah habis terjual.

“Tiket sudah sold out,” ujar Achmad Surip, salah satu suporter Timnas Indonesia yang ada di Qatar, saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Menurut Surip, antusiasme penonton dikarenakan laga digelar Kamis malam waktu setempat di mana keesokan harinya merupakan hari libur.

Di Qatar, hari Jumat merupakan hari libur bagi para pekerja.

Interaktif Solopos

“Hari ini Kamis di sini dan besok hari libur Jumat. Pekerja semua libur hari Jumat,” lanjut pekerja migran asal Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah ini.

Achmad Surip yang belasan tahun tinggal di Qatar menambahkan, untuk laga bergengsi kontra Korsel ini dirinya mengajak istri dan anak-anaknya ke stadion.

Pada tiga laga sebelumnya, hanya ia dan istrinya yang mendukung langsung Garuda Muda di stadion.

Dari 10.000 lembar tiket yang sudah terjual habis, ia memprediksi sekitar 7.500-an lembar atau bahkan lebih dibeli oleh suporter Indonesia.

Ia memberi ilustrasi dengan laga Timnas Garuda versus Yordania pada 21 April lalu di mana dari 5.600-an lembar tiket yang terjual mayoritasnya dibeli oleh suporter Indonesia.

Mengenai harga tiket, ada tiga kategori masing-masing seharga 15 real, 25 real dan 200 real.

“Kalau dirupiahkan sekitar Rp60.000, Rp120.000 dan Rp800.000,” katanya.

Surip memastikan dukungan untuk laga kali ini bakal lebih meriah dibandingkan laga-laga sebelumnya.

Para suporter Merah Putih bakal mengadakan parade drum dan tarian-tarian sebagai dukungan untuk Witan Sulaeman dkk.



“Hari ini Kamis di sini dan besok hari libur Jumat. Pekerja semua libur hari Jumat,” lanjut pekerja migran asal Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah ini.

Achmad Surip yang belasan tahun tinggal di Qatar menambahkan, untuk laga bergengsi kontra Korsel ini dirinya mengajak istri dan anak-anaknya ke stadion.

Pada tiga laga sebelumnya, hanya ia dan istrinya yang mendukung langsung Garuda Muda di stadion.

Dari 10.000 lembar tiket yang sudah terjual habis, ia memprediksi sekitar 7.500-an lembar atau bahkan lebih dibeli oleh suporter Indonesia.

Ia memberi ilustrasi dengan laga Timnas Garuda versus Yordania pada 21 April lalu di mana dari 5.600-an lembar tiket yang terjual mayoritasnya dibeli oleh suporter Indonesia.

Mengenai harga tiket, ada tiga kategori masing-masing seharga 15 real, 25 real dan 200 real.

“Kalau dirupiahkan sekitar Rp60.000, Rp120.000 dan Rp800.000,” katanya.

Surip memastikan dukungan untuk laga kali ini bakal lebih meriah dibandingkan laga-laga sebelumnya.

Para suporter Merah Putih bakal mengadakan parade drum dan tarian-tarian sebagai dukungan untuk Witan Sulaeman dkk.



Sebagai informasi, Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar yang dibuka pada 15 Februari 2013 silam menjadi tempat yang nyaman bagi Timnas Indonesia U-23 ketika berlaga di panggung Asia.

Setelah memberikan kemenangan satu-satunya di Piala Asia 2023 awal tahun lalu dengan menaklukkan Vietnam 1-0 yang membuat laju Indonesia mencapai babak 16 besar untuk pertama kalinya, di Stadion Abdullah bin Khalifa ini wajah Indonesia kembali terselamatkan dalam turnamen kelompok umur, Piala Asia U-23 2024.

Skor yang sama, yakni skor 1-0 kembali terjadi di Stadion Abdullah bin Khalifa ketika Indonesia mengalahkan negara kuat di sepak bola Asia, Australia.

Sepak bola Indonesia di kancah Asia semakin tegak berkat kemenangan ini, karena selain menjadi kemenangan pertama Indonesia sepanjang keikutsertaan di Piala Asia U-23, juga membalaskan kekalahan atas Olyroos pada kualifikasi Piala Asia U-23 Grup G tiga tahun silam dengan skor 2-3 dan 0-1.

Di laga terakhir fase grup, Timnas Garuda Muda menghancurkan tim kuat lainnya, Yordania dengan skor 4-1.

Kemenangan itu sekaligus mengantarkan Rafael Struick dkk. ke babak perempatfinal menantang raksasa Asia, Korea Selatan.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories