SOLOPOS.COM - Ilustrasi gangguan jiwa (istimewa)

Ilustrasi gangguan jiwa google.news

JOGJA- Gangguan kejiwaan yang dialami warga Jogja ternyata cukup banyak. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja, selama 2012 lalu terdapat 7.793 kasus kejiwaan yang ditangani 11 Puskesmas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinkes Jogja, Tuty Setyowati mengatakan data tersebut terdeteksi melalui konsultasi dan pengobatan rutin yang dilakukan petugas psikolog yang disebar Dinkes di puskesmas.

Namun, dia memperkirakan data gangguan kejiwaan yang diterima jauh lebih tinggi. Pasalnya, kasus tersebut hanya terdata di 11 Puskesmas dari 18 Puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan di Kota Jogja.

Dari 7.793 kasu, sebanyak 5.071 kasus terjangkit skizofrenia. Skizofrenia sendiri merupakan gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala psikotik dan kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri.

“Posisi kedua adalah epilepsi sebanyak 1.098 kasus, gangguan psikotik akut sebanyak 557 kasus, gangguan neorotik 459 kasus dan gangguan depresi 318 kasus,” jelasnya.

Sebanyak 198 kasus gangguan akibat pengaruh napza, 34 kasus gangguan bipoler, 32 kasus kesehatan jiwa anak dan remaja, 16 kasus retardasi mental, 7 kasus gangguan mental organik dan 3 kasus gangguan akibat penggunaan opiat.

“Kami hanya memiliki 11 petugas psikolog yang ditempatkan di 11 Puskesmas. Tujuh Puskesmas lainnya belum dilengkapi dengan psikolog,” terang Tuty saat menggelar jumpa pers, Selasa (26/2/2013) di Balaikota.

Untuk ketujuh Puskesmas lain, rencananya akan dilengkapi petugas psikolog. Layanan psikolog di tujuh Puskesmas tersebut, kata Tuty, kerja,sama dengan Fakultas Psikologi UGM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya