SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan siswa (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG -– Sebanyak 7.000 pelajar kurang mampu di Jawa Tengah dipastikan sudah menerima Bantuan Siswa Miskin atau BSM. Besaran bantuan itu mencapai Rp1 juta per anak.

Hal itu diungkapkan Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Padmaningrum, saat dijumpai Semarangpos.com di kantornya, Kamis (3/9/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perempuan yang karib disapa Padma itu mengatakan total ada 10.000 siswa SMA/SMK dan SLB yang mendapat bantuan dari program BSM tahun 2020. Mereka masuk kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng

Beredar Kabar Razia Masker Sasar Pelajar Sragen Digelar Malam Hari, Bupati Yuni Kaget!

Ekspedisi Mudik 2024

“Dari 10.000 anak itu, yang sudah mendapatkan pencairan dana sekitar 7.000 orang. Pencairan tahap satu itu sekitar Agustus kemarin. Sisanya, atau 3.000 siswa akan terima di pencairan tahap kedua,” ujar Padma.

Padma mengaku belum bisa memastikan kapan pencairan tahap kedua dilakukan. Meski demikian, pencairan Bantuan Siwa Miskin tahap kedua dipastikan dilakukan pada tahun 2020 ini.

“Untuk pencairan tahap kedua masih melihat perkembangan kondisi saat ini. Tapi, pastinya akan kita cairkan tahun ini karena itu sudah masuk anggaran,” ujarnya.

Jateng Mulai Pembelajaran Tatap Muka 7 September, Tapi Hanya di 3 Wilayah

Sekolah Swasta

Padma mengatakan pada tahun ini, Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran dana BSM mencapai Rp10 miliar. Dari jumlah sebanyak itu, porsi terbesar diberikan kepada siswa sekolah swasta.

“Komposisinya  70% untuk sekolah swasta, sisanya atau 30% untuk siswa sekolah negeri,” terang Padma.

Bukan tanpa alasan jika porsi sekolah swasta lebih besar dibanding negeri. Hal tersebut menurut Padma, karena saat ini banyak sekolah swasta yang mengalami dampak signifikan pandemi Covid-19.

Berhasil Atasi Covid-19, Ribuan Sekolah di Wuhan Sambut Jutaan Pelajar

Dengan Bantuan Siswa Miskin itu, Padma pun berharap akan meringankan beban orang tua siswa yang berimbas kepada sekolah. Terlebih banyak sekolah swasta yang saat ini tutup. Penyebabnya banyak orang tua tak mampu membiayai pendidikan anaknya karena terdampak pandemi.

Terkait mekanisme pemberian dana Bantuan Siswa Miskin, Padma mengaku telah berkoordinasi dengan dinas pendidikan di masing-masing kabupaten/kota. Hal itu dikarenakan data siswa penerima manfaat BSM tersebut berasal dari dinas pendidikan di tiap daerah.

“Ada juga bantuan siswa miskin dari Baznas [Badan Amil Zakat Nasional]. Total penerima bantuan ada sekitar 400 orang,” imbuh Padma.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya