SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

ilustrasi (google img)

JOGJA—Kasus perkosaan yang terjadi di Indonesia semakin memprihatinkan. Lembar fakta catatan tahunan Komnas Perempuan pada 2011 menyebutkan, kekerasan seksual khususnya teror perkosaan sebanyak 4.335 kasus di mana 2.937 atau 67% kasus terjadi di ranah publik.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Selaras dengan data yang dihimpun Rifka Annisa, ada 395 kasus perkosaan yang dilaporkan sepanjang 1994-2011. Pada 2012, Rifka Annisa juga mencatat hingga September telah terjadi 19 kasus perkosaan. “Ironisnya, ketika perkosaan terjadi, masyarakat justru menyalahkan perempuan atas nama moralitas sosial, mencela cara berpakaian perempuan dan tak ketinggalan melontarkan guyonan-guyonan yang menjatuhkan martabat perempuan korban perkosaan,” ujar M. Thantowi, koordinator aksi Aliansi Laki-laki Mengutuk Perkosaan dalam siaran persnya, Rabu (5/12).

Ia menegaskan, pihaknya akan melakukan aksi damai dan penyebaran leaflet besok (6/12) di Depan Gedung Agung Jogja. Thantowi menambahkan, perkosaan masih terjadi dan sebagian masyarakat cenderung mengoreksi tubuh perempuan atas nama keamanan dan moralitas. Padahal, hasil kajian Man’s Program Rifka Annisa menemukan, laki-laki sebenarnya menjadi pihak yang potensial dalam mengeliminir dan menangani terjadinya perkosaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya