Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 65 pelaku UMKM di sektor batik mengikuti pelatihan penggunaan warna alami serta pola pemasaran agar tembus pasar internasional di Desa Jarum, Kecamatan Bayat. Peserta berasal dari wilayah di sekitar kawasan Unesco Global Geopark Gunung Sewu seperti dari Gunungkidul, Klaten, Bantul, dan Sleman dengan waktu pelatihan pada Senin-Kamis (25-29/10/2021).

PromosiAntara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

 

Ekspedisi Mudik 2024
Perajin berlatih membatik dengan media kayu saat digelar pelatihan di Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Senin (25/10/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

 

Peserta pelatihan membuat motif batik menggunakan media kayu di Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Senin (25/10/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

 

Materi pelatihan seperti penggunaan bahan alam utuk pewarna dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar kawasan Gunung Sewu. Selain itu, materi pelatihan lainnya terkait proses membatik dengan media kayu yang merupakan hasil kerajinan tangan. Sejumlah karya dari kayu yang dihiasi batik seperti wadah hand sanitezer, tempat tisu, serta topeng. Selain kayu, gerabah juga bisa menjadi media untuk membatik. Dari pelatihan yang digelar Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba) dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

 

Materi pelatihan seperti penggunaan bahan alam utuk pewarna dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar kawasan Gunung Sewu. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

 

Sejumlah hasil kerajinan batik kayu dipajang saat pelatihan di Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Senin (25/10/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi