SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Sebanyak 642 orang warga di empat dukuh di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali masih bertahan di kediamannya masing-masing.

Keempat dukuh itu masing-masing Dukuh Bangunrejo, Tempel, Tumut dan Gesikan, Desa Jrakah. Sementara sejumlah bangunan milik warga ambruk dan rusak akibat abul vulkanik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Desa Jrakah, Tumar mengatakan ratusan warganya itu tetap bertahan karena sebagian besar berada di lereng Merbabu. Meski demikian, jelas Tumar, seharusnya, seluruh warga harus diungsikan, karena kondisi Merapi yang mengkhawatirkan.

“Dari laporan yang ada, masih ada 642 orang warga yang bertahan. Rumah mereka memang berada di lereng Merbabu. Tetapi, karena Selo harus dikosongkan, maka seharusnya mereka diungsikan. Namun sebagian menolak karena masih merasa aman,” ujarnya saat dihubungi Espos, Senin (8/11).

Tumar menambahkan alasan tidak mengungsi ke tempat yang aman, karena warga menilai wilayah geografisnya berada di lereng Merbabu. Sehingga, saat kecil kemungkinan terkena awan panas maupun material Merapi.

“Meski ada yang bertahan, tetapi juga ada warga yang tetap mengungsi karena kondisi Merapi yang sulit diprediksi saat erupsi,” papar dia.

Selain warga yang masih bertahan, Tumar menjelaskan dari laporan yang diterimanya ada sekitar 84 rumah di Desa Klakah yang rusak. Bahkan, ada satu kandang ternak yang ambruk, karena tidak kuat menahan beban akibat tebalnya abu vulkanik.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya