SOLOPOS.COM - Walikota Jogja Haryadi Suyuti bersama Sekretaris Paguyuban Wehrkreis III Beni Sugito mengunjungi penanda peristiwa Yogya Kembali di kawasan Malioboro Jogja, Jumat (29/6). (JIBI/Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Walikota Jogja Haryadi Suyuti bersama Sekretaris Paguyuban Wehrkreis III Beni Sugito mengunjungi penanda peristiwa Yogya Kembali di kawasan Malioboro Jogja, Jumat (29/6). (JIBI/Harian Jogja/Akhirul Anwar)

JOGJA—Upaca bendera memperingati 63 tahun Yogja Kembali digelar di halaman parkir utara Inna Garuda Hotel, Jumat (29/6). Lokasi tersebut merupakan penanda kesepakatan RI-Belanda pada peristiwa Yogya Kembali 29 Juni 1949 dan ditunjukkan adanya batu bertuliskan jaminan tidak ada letusan senjata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX yang bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan, jejak sejarah Yogya Kembali cukup panjang. Mulai dari Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948, dan akhirnya Yogya Kembali.

“Peristiwa-peristiewa tersebut kiranya dapat dipelajari lagi terutama oleh para generasi muda. Sebab di tangan generasi mudalah estafet kepemimpinan dilanjutnya,” katanya.

Menurut Paku Alam IX, jika pemuda tidak tahu sejarah sulit untuk menyongsong masa depan yang lebih baik karena tidak mengetahui kesalahan di masa lalu. Ia mencontohkan polemik Keistimewaan DIY seharusnya tidak perlu terjadi.

“Jika terdapat pemahaman sejarah yang benar tentu tidak akan pernah kita dengar polemik mengenai Keistimewaan DIY,” imbuh Paku Alam yang membacakan naskah sambutan Gubernur tersebut.

Upacara dihadiri Walikota Jogja Haryadi Suyuti, Komandan Distrik Militer 0734 Jogja Letkol Ananta Wira, Kepolisian, TNI, pelajar, resimen mahasiswa dan Paguyuban Wehrkreis III (daerah perlawanan III) Yogyakarta.

Diserahkan pula trofi penyaji terbaik dalam karnaval perjuangan. Di mana sebagai penyaji terbaik I adalah satuan TNI Angkatan Laut, terbaik II Kecamatan Wirobrajan, terbaik III Gafatar, terbaik IV Kecamatan Gedong Tengen. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya