SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, memantau penyaluran bantuan sosial tunai (BST) di Pendopo Kantor Kecamatan Banyudono, Rabu (4/8/2021). (Istimewa-Diskominfo Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Total anggaran senilai Rp37.753.800.000 disalurkan bagi 62.923 keluarga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang menjadi sasaran penerima bantuan sosial tunai (BST) tahun ini.

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Boyolali, Ahmad Gojali, mengatakan bantuan yang disalurkan kepada masyarakat berupa beras dan uang. Untuk Kabupaten Boyolali, terdapat 62.923 keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapatkan bantuan berupa uang.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

“Di Kabupaten Boyolali dapat 62.923 KPM dengan total anggaran Rp37.753.800.000. Sampai hari kemarin itu sudah terealisasi 55.265 KPM atau Rp33.159.000.000 atau 87,83%,” jelas dia dalam rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Boyolali Segera Dapat Alokasi Vaksin Covid-19 Lagi, Rencana untuk 3 Kalangan Ini

Dia menjelaskan, meski jadwal pengambilan BST sudah ditutup, namun Kantor Pos sebagai pihak yang memfasilitasi akan memperpanjang masa pengambilan bantuan hingga 14 Agustus 2021 mendatang. Sebab masih banyak KPM yang belum mengambil.

Di sisi lain dia menjelaskan dari data KPM yang ada, beberapa di antaranya ada yang tidak memenuhi syarat untuk mengambil bantuan. Hal tersebut dikarenakan KPM telah mendapatkan bantuan dobel, data ganda, mutasi, merantau, meninggal dan syarat lain yang tidak terpenuhi.

Data sementara yang masuk ke Dinsos Kabupaten Boyolali terdapat 3.537 KPM yang tidak memenuhi syarat untuk mengambil bantuan. Jumlah itu berasal dari 13 kecamatan yang datanya telah masuk.

Baca juga: Pembangunan RS Darurat Asrama Haji Donohudan Ditarget Selesai 5 Agustus 2021

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memantau langsung penyaluran BST di Kabupaten Boyolali pada Rabu (4/8/2021). Dalam inspeksi mendadak di aula Kecamatan Banyudono, Gubernur didampingi Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Wahyu Irawan.

Pada acara itu ditemukan adanya penyaluran BST yang tidak tepat sasaran. Dimana ada salah satu penerima BST yang akhirnya mengembalikan bantuan kepada petugas Kantor Pos. Sebab yang bersangkutan merupakan perangkat Desa Banyudono.

“Daripada semua saling menyalahkan, nanti mung ngamuk tok, viral di medsos akhirnya kita cerita hal-hal yang buruk. Akhirnya kita tangani, sampaikan dengan baik. Masyarakat kita edukasi, nek njenengan memang mampu nggak usah terima kembalikan dengan baik-baik biar nanti kembali kepada negara,” kata Gubernur Ganjar dalam rilis tersebut.

Baca juga:4.000 Nakes di Boyolali Disasar Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya