SOLOPOS.COM - Ratusan orang dari Bojonegoro yang menjadi mahasiswa S-1 program RPL Desa 2022 mengikuti kuliah umum di di Graha Unesa Surabaya, Rabu (30/3/2022). (Istimewa/unesa.ac.id)

Solopos.com, SURABAYA — Ratusan orang yang merupakan kepala desa, perangkat desa, pengurus BUMDes, pendamping desa, dan pegiat desa di Kabupaten Bojonegoro lolos seleksi program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa 2022 di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Total ada 619 orang yang merupakan perangkat desa hingga pegiat desa di Kabupaten Bojonegoro akan mengikuti pendidikan S-1 di Unesa. Meski akan menempuh pendidikan S-1, ratusan orang tersebut hanya menempuh studi empat semester atau dua tahun. Tidak seperti program strata 1 pada umumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

RPL Desa merupakan program Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) yang bekerja sama dengan Pemkab Bojonegoro, Unesa, dan UNY.

Baca Juga: ITS Terima 1.189 Maba Lewat SNMPTN, Teknik Informatika Paling Diminati

Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, mengatakan program ini dihadirkan untuk mendorong kemajuan desa. Untuk itu, tidak boleh dianggap main-main. Apalagi hanya dianggap sebagai formalitas untuk mendapatkan gelar sarjana saja.

Peserta program RPL Desa ini harus bersungguh-sungguh dalam memanfaatkan kesempatan kuliah untuk belajar dan meningkatkan kompetensi diri. Sehingga menunjang tugas dan tanggung jawab di desa.

“Jangan jadikan ini sekadar menggugurkan tugas semata. Belajar yang benar dan nanti ilmunya diimplementasikan untuk membawa perubahan dan kemajuan desa,” kata Abdul Halim saat mengisi kuliah umum di Graha Unesa, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga: 3.445 Mahasiswa Baru Diterima Universitas Brawijaya Lewat SNMPTN

Kementerian Desa dan PDTT akan terus mengawal dan memantau untuk menjamin mutu program, mutu proses, dan mutu lulusan.

“Saya bersama Pak Rektor Unesa dan UNY serta Bupati Bojonegoro akan tetap mengawal agar mutu tetap terjaga dan mahasiswa bisa lulus sesuai kualifikasi,” jelas Halim yang dikutip dari unesa.ac.id.

Dia menjelaskan RPL didasarkan beberapa prinsip, seperti legalitas perguruan tinggi dalam hal ini jampung yang dipilih adalah perguruan tinggi negeri dan punya track record serta mutu. Selain itu legalitas mahasiswa yang tentunya melewati seleksi ketat, mulai dari wawancara hingga portofolio. Dari 881 pendaftar, hanya 619 orang yang diterima.

“Peluncuran RPL Desa ini untuk program sarjana terlebih dahulu. Artinya nanti ada RPL Desa untuk S-2 atau S-3, yang ini kami masih bicarakan dengan banyak pihak. Yang jelas untuk S-2 dan S-3 untuk perangkat dan pegiat desa yang berprestasi,” jelas dia.

Baca Juga: Unair Surabaya Terima 1.425 Mahasiswa Baru dari Jalur SNMPTN

Rektor Unesa, Nurhasan, mengatakan program RPL Desa di Unesa dan UNY oleh Kemendesa PDTT dan Pemkab Bojonegoro ini sebagai percontohan nasional.

Mengenai perkuliahan, pihaknya telah menyiapkan skema pembelajaran khusus untuk mahasiswa RPL Desa tersebut. “Kuliahnya khusus, pendampingannya khusus, dan dosennya pun khusus,” jelas dia.

Ratusan mahasiswa dari program RPL Desa ini mengambil lima program studi, S-1 Administrasi Negara sebanyak 291 orang, S-1 Manajemen ada 98 orang, S-1 Sosiologi ada 75 orang, S-1 Pendidikan Luar Sekolah ada 29 orang, dan S-1 Akuntansi sebanyak 126 orang.

“Setelah kuliah, terapkan ilmu di desa masing-masing. Warnai desa dengan kreativitas dan inovasi menuju desa-desa yang maju dan unggul,” kata rektor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya