SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

8kemarauBoyolali (Espos)--Sebanyak 600 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di tiga dukuh, yakni Kendel Ban, Glinggang dan Gagan, Desa Kendel, Kecamatan Kemusu mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).

Sumur-sumur dangkal yang mereka miliki tidak lagi mengalirkan air, sejak hujan tidak turun tiga pekan terakhir. Guna mendapatkan air bersih, warga harus ngangsu di Sendang Wiu yang berjarak kurang lebih 500 meter dari permukiman penduduk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Kendel, Eko Puryono, mengatakan saat ini volume air di sendang masih cukup memadai untuk mencukupi kebutuhan penduduk. Namun mulai Agustus hingga September mendatang volume air diperkirakan jauh berkurang.

“Volume air berkurang mulai Agustus-September karena saat itu merupakan puncak kemarau,” katanya kepada wartawan, Selasa (7/7).

Eko menambahkan, krisis air bersih belum melanda seluruh dukuh di Desa Kendel. Sebagian warga yang bermukim di dukuh lain masih relatif mudah mendapatkan air dari sumur dangkal dengan kedalaman 12-15 meter. Namun warga lain mulai kesulitan.
Sekretaris Desa Kendel, Sriyana, menambahkan selain mengancam 600 KK yang berdiam di Dukuh Kendel Ban, Gagan dan Glinggang, sebanyak 5.632 jiwa yang tersebar di Dukuh Ledok, Dagen, Kendel dan Jemlug juga berada di bawah ancaman krisis air bersih.

Dikatakan, keempat dukuh tersebut dipastikan akan kesulitan mendapatkan air bersih setiap puncak musim kemarau yang jatuh pada Agustus-September.
Menurut Sriyana, jika sumber air di sumur-sumur tidak lagi memancarkan air, warga dapat mendapatkan air dari sumber mata air sendang yang banyak tersebar di Kendel.

Di Kendel terdapat delapan sumber mata air, yakni Sendang Wiu, Sendang Joyo, Jambe, Nongo, Bubak, Ngedok, Klumpit dan Dadapan. Seluruhnya masih mampu memancarkan air di puncak kemarau sekalipun meski dengan volume rendah.

dwa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya