SOLOPOS.COM - Para sukarelawan mengikuti rapid test yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) di BPBD Klaten, Rabu (17/6/2020). Rapid test itu digelar kepada sukarelawan yang selama ini membantu proses pemulasaran jenazah. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 60 sukarelawan mengikuti rapid test di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Rabu (17/6/2020). Tes itu dilakukan kepada sukarelawan yang selama ini melakukan tugas pemulasaran jenazah dengan prosedur jenazah infeksius.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianta, mengatakan puluhan sukarelawan itu tergabung dalam tim satuan gugus tugas lapangan pemulasaran jenazah dukungan untuk gugus tugas kabupaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka berasal dari berbagai unsur sukarelawan seperti TRC BPBD, SAR, LPB Muhammadiyah, dan Emapal Klaten. Selain itu, ada pula Ubaloka, Bagana, mahasiswa, Sukarelawan Semut Geni, Sukarelawan Pandanaran, PMI, dan Damkar.

“Mereka yang mengikuti rapid test ini merupakan mereka yang terlibat langsung dalam proses pemakaman jenazah secara langsung [mengangkat dan menurunkan peti jenazah ke liang lahat],” kata Haris saat ditemui di sela-sela rapid test, Rabu.

Ekspedisi Mudik 2024

Perempuan Serengan Solo Gelapkan Sepeda Motor Sampai 17 Unit

Haris menjelaskan rapid test dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada para sukarelawan. Selain itu, pemeriksaan tersebut untuk memastikan kondisi para sukarelawan bebas dari penyakit.

Salah satu fungsi tim satuan gugus tugas lapangan dukungan itu untuk membantu proses pemulasaran jenazah dengan prosedur seperti protokol jenazah Covid-19. Selama bertugas, para sukarelawan itu mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap . Mereka memakai masker full face, sarung tangan, sepatu boots, pelindung kepala, serta baju hazmat.

Mereka selama ini melakukan proses pemakaman berdasarkan permintaan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) atau pelayanan kesehatan.

Haris menuturkan para sukarelawan itu dibentuk sejak 19 April. Hingga Rabu (17/6) dini hari, tercatat ada 32 jenazah yang dimakamkan para sukarelawan. “Kali terakhir dini hari tadi. Jadi tim ini melayani selama 24 jam,” urai dia.

SBBI 2020, Merek Pemenang Jadi Referensi Pilihan Utama

Hasil Rapid Test Sukarelawan Nonreaktif

Meski memakamkan jenazah dengan prosedur seperti jenazah Covid-19, Haris menjelaskan tak serta merta jenazah yang dimakamkan berstatus positif Covid-19. Bisa jadi jenazah yang dimakamkan berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), atau jenazah dengan penyakit infeksius lainnya.

“Sejauh ini belum ada yang pasien positif yang dimakamkan tim. Jadi pelayanan dilakukan untuk menanggapi kondisi saat ini [di tengah pandemi Covid-19]. Masyarakat sangking hati-hatinya tidak berani memakamkan sehingga meminta pertolongan. Tim inilah yang membantu proses pemakaman,” jelas dia.

Salah satu anggota tim, Barata, 30, mengaku lega setelah mengikuti rapid test. Hal itu setidaknya membuat dia merasa aman ketika mengetahui kondisi hasil tesnya nonreaktif.

“Tentunya melegakan dan bisa membuat tenang ketika kembali bertugas,” jelas sukarelawan dari Damkar Klaten itu.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan rapid test yang dilakukan kepada sukarelawan itu menunjukkan hasil nonreaktif.

“Keseluruhan sukarelawan yang kami rapid test hari ini sebanyak 60 orang hasilnya nonreaktif,” jelas dia.

Lagi Viral! Uang Koin Rp1.000 Kelapa Sawit Dijual Hingga Rp100 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya