SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati. (Solopos.com/Syifa Tri Hastuti)

Solopos.com, KARANGANYAR — Angka kematian kasus atau case fatality rate Covid-19 di Kabupaten Karanganyar meningkat dalam sepekan terakhir, yakni enam orang meninggal.

Merujuk data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, enam orang dilaporkan meninggal dunia terpapar Covid-19 hingga Kamis (17/2/2022). Sebelumnya, tiga orang meninggal.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Secara kumulatif, terdata 1.265 kasus positif aktif Covid-19 di Karanganyar. Perinciannya, 1.091 orang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan 174 orang dirawat di rumah sakit rujukan. Terjadi penambahan 190 kasus positif Corona pada Kamis.

Baca Juga : Sayangkan Pidato Bupati Anggap Covid-19 Tak Ada, DPRD: Lukai Hati Nakes

Kepala DKK Karanganyar, Purwati, mengatakan mayoritas kasus meninggal terpapar Covid-19 merupakan warga lanjut usia (lansia) dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid. “Paling banyak diabetes. Tapi ada juga yang kanker, jantung, dan gagal ginjal,” kata dia, Jumat (18/2/2022).

Dalam kasus kematian ini, Dinkes mendata tiga orang yang meninggal belum menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis satu maupun dua. Mereka belum divaksin karena tidak memenuhi syarat vaksin Covid-19, seperti sedang dalam kondisi sakit dan hipertensi.

Purwati menambahkan kasus meninggal lain ditemukan pada warga yang telah menerima vaksin primer. “Jadi ada [kasus kematian] yang belum vaksin sama sekali, sudah vaksin satu kali bahkan dua kali. Tapi mereka semua punya komorbid,” tutur dia.

Baca Juga : Paket Bantuan Warga Isoman di Karanganyar Diberikan Akhir Bulan Ini

Ia menyebut komorbid atau penyakit penyerta akan memperparah kondisi pasien saat terpapar Corona. Untuk menekan angka kematian ini, pihaknya tak henti-hentinya mengingatkan warga mematuhi protokol kesehatan (prokes). Seperti, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan rajin mencuci tangan.

Selain itu, DKK juga terus berupaya mengejar percepatan vaksinasi Covid-19 baik primer atau dosisi satu dan dua maupun booster. “Untuk mengejar vaksin primer saja kami sampai menberikan iming-iming hadiah. Upaya kami sudah lakukan terus agar capaian vaksinasi bisa 100 persen,” ujar Purwati.

Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo, meminta DKK masif melaksanakan 3T, yakni tracing, testing dan treatment untuk menekan persebaran Covid-19. Selama ini, menurut Rohadi, tracing hanya dilakukan pada objek terpapar dan kontak erat.

Baca Juga : Guru & Siswa SMAN 1 dan SMAN 2 Karanganyar Terpapar Covid-19

Namun, lanjut dia, 3T belum serius dilakukan karena belum melakukan pengambilan sampel secara acak. “Tracingnya belum diperluas. Diperlukan pula testing secara random. Mengingat kasusnya naik drastis. Saya yakin jumlah yang terpapar lebih banyak di luar sana jika dibandingkan angka tracing kontak erat,” ungkap Rohadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya