SOLOPOS.COM - Anggota Tim Gegana Polda DIY menggali granat temuan warga, Minggu (3/11/2019). (Harian Jogja - Muhammad Nadhir Attamimi)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL -- Hendro Triyudono, 44, warga Dusun Corot RT 15, Desa Karangduwet, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, menemukan granat yang diduga masih aktif saat sedang menyapu rumput di halaman rumahnya sekira pukul 09.00 WIB, Minggu (3/11/2019).

"Saya itu lagi nyapu, kan biasa libur-libur bersihkan rumah, masih sementara nyapu saya dapat granat," kata Hendro kepada Harian Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hendro menuturkan setelah mendapatkan ganat tersebut, dia lantas melaporkan temuannya kepada warga sekitar. Tak berselang lama warga mulai berkumpul ingin melihat temuan Hendro itu.

Hendro menceritakan sekilas granat tersebut berjenis geranat nanas. Granat itu diduga telah lama berada di halaman rumahnya. Sebab senjata peledak itu telah berlumuran tanah yang cukup tebal disetiap permukaannya.

Tak ingin berlama-lama, Hendro lantas melaporkan kepada pemerintah desa yang kemudian ditindaklanjuti ke pihak kepolisian guna mengamankan barang berbahaya itu. "Saya laporin ke warga, terus disampaikan ke Bhabinkamtibmas, trus ke polisi dan Gegana," ujarnya.

Tim Gegana Polda DIY mendatangi lokasi penemuan untuk melakukan evakuasi granat temuan Hendro itu sekira pukul 13.30 WIB. Setelah polisi tiba di lokasi, lokasi telah dikelilingi garis polisi. Seorang anggota Gegana dengan menggunakan rompi, helm dan alat khusus melakukan penggalian.

Setelah beberapa menit melakukan penggalian, granat berhasil diangkat lantas ditempat khusus untuk dilakukan identifikasi singkat. Saat ini, granat temuan itu telah dibawa ke Markas Gegana Polda DIY guna melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Jokowi & Sekjen PBB Bahas Rohingya-Palestina, Veronica Koman: Papua Gimana?

Kapolsek Paliyan, AKP Edy Purnomo, menjelaskan menurut hasil keterangan Kepala Tim Gegana Polda DIY. Setelah dilakukan identifikasi singkat, granat jenis nanas itu masih aktif.

"Secara umum dia mengatakan dalamnya masih aktif, walaupun sudah termakan polusi alam. Intinya didalamnya masih aktif," kata Edy kepada awak media.

Menurut Edy, penemu granat tersebut pernah membeli pasir dari daerah lain. Kemungkinan granat tersebut terbawa dari pasir itu.

"[dugaan asal granat] Pak Hendro pernah membeli pasir, kemungkinan asal-usulnya kebawa dari pasir itu. Setahu kami wilayah kami walaupun tempat latihan tapi untuk istirahat belum pernah di halaman rumah warga, ada tempat-tempat tertentu untuk istirahatnya," kata dia.

Perppu KPK Tak Terbit Sebelum Putusan MK, Jokowi Dianggap Mengada-Ada

Hendro mengakui pernah membeli pasir sejak 2013 lalu sehingga pasir itu sudah berada di halaman rumahnya beberapa tahun belakangan. Tak hanya pasir, ia juga pernah membeli batu untuk bangunan rumahnya dan disimpan di lokasi yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya