SOLOPOS.COM - Puluhan orang perwakilan dari enam RS swasta di Sragen melakukan studi banding terkait pembuatan ruang isolasi Covid-19 di RSSP Sragen, Kamis (7/1/2021). (Solopos.com/RSSP Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak enam rumah sakit (RS) swasta di Kabupaten Sragen melakukan studi banding ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro atau RSSP Sragen. Hal itu terkait dengan persiapan pengadaan ruang isolasi mandiri bagi pasien Covid-19, Kamis (7/1/2021).

Studi banding itu dilakukan manajemen enam RS itu lantaran mulai awal Februari RS swasta harus ikut menangani pasien Covid-19. Kedatangan mereka diterima langsung Direktur RSSP Sragen dr. Didik Haryanto didampingi tim penanganan pasien Covid-19. Mereka diterima di aula RSUD Sragen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan dan Mutu RSSP Sragen, dr. Joko Haryono, saat ditemui Solopos.com, Kamis, menyampaikan ada enam RS swasta yang studi banding ke RSSP. Yakni RS Sarila Husada Sragen, RS Mardi Lestari Sragen, RS PKU Muhammadiyah Sragen. Kemudian RS Risky Amalia Sragen, RS Ibnu Sina Sragen, dan RS Assalam Gemolong, Sragen.

Bupati Sragen Keluarkan Instruksi PSBB, Hajatan Dilarang Total!

Sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan Bupati Sragen, ujar Joko, para RS swasta itu bersiap untuk membuat ruang isolasi dalam penanganan pasien Covid-19. Kemudian mereka datang ke RSSP Sragen untuk belajar membuat ruang isolasi.

“Istilah yang pas mestinya kaji banding karena mereka melakukan kajian bagaimana pelaksanaan pelayanan ruang isolasi di RSSP. Penyiapan ruang isolasi itu harus memperhatikan SDM [sumber daya manusia] dan alat kesehatan penunjang,” ujar Joko.

Miliki Penyakit Komorbid, Bupati Sukoharjo Gagal Terima Vaksin Pertama

Kasus Baru Covid-19

Dia mengatakan hingga Kamis jumlah ruang isolasi di RSSP Sragen sebanyak 78 tempat tidur dan sudah terisi 75 orang. Selain ruang isolasi, ada ruang ICU pasien Covid-19 juga sudah operasional. Bahkan pada Rabu (6/1/2021) sudah terisi dua orang dari total kapasitas tujuh tempat tidur.

“Ada satu pasien asal wilayah Kecamatan Kedawung yang masuk IGD [Instalasi Gawat Darurat] pada Rabu pagi. Siangnya masuk ruang isolasi karena hasil swab test positif. Kemudian memburuk pada sore harinya dan masuk ruang ICU. Kemudian pada tengah malamnnya meninggal dunia. Jadi sekarang tinggal satu orang yang dirawat intensif di ruang ICU Covid-19,” ujarnya.

Diusulkan, Reward untuk Desa di Klaten Mampu Kendalikan Covid-19

Joko menyampaikan ada sejumlah pejabat yang dirawat di RSSP Sragen karena terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi ada yang sudah sembuh dan pulang. Namun, Joko menolak menyebut nama-nama pejabat tersebut.

Sementara itu, ada penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 65 orang pada Kamis sore sehingga total menjadi 3.272 orang. Kemudian penambahan kasus kematian sebanyak empat orang, yakni dari 120 orang menjadi 124 orang dalam satu hari.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya