SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Ilustrasi (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

BANTUL—Pemkab Bantul kembali mengaktifkan enam titik pemantauan aliran lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di Merapi. Sebab, intensitas hujan sudah menunjukkan peningkatan sejak akhir Oktober lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, Jumat (2/11/2012). “Kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB),” kata Dwi.

Lokasi pemantauan lahar dingin, lanjut Dwi, masih sama dengan tahun lalu. Yakni, dikonsentrasikan di wilayah-wilayah yang dilintasi Sungai Code, Opak, Winongo, dan cabang-cabang sungai yang mendapat limpahan air dengan volume besar.

Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bantul, Sulistyo, hujan yang sejak beberapa hari ini mengguyur wilayah Bantul merupakan siklus pancaroba, peralihan musim dari panas ke penghujan.

Meski demikian, Tagana juga tidak mau kecolongan. “Sungai Opak dan Code yang paling rawan banjir. Sungai Celeng yang sumber airnya dari limpahan perbukitan juga patut diwaspadai. Tahun lalu, dampak banjir dari Sungai Celeng juga cukup besar,” tandas Sulistyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya