SOLOPOS.COM - Kantor Inspektorat Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo menutup sementara operasional Kantor Inspektorat. Penutupan dilakukan lantaran satu pegawai terkonfirmasi positif Covid-19. Penutupan berlangsung sejak Rabu (5/8/2020) hingga Rabu (12/8/2020).

Setelah dilakukan tracing kontak, lima rekan kerja dari pegawai tersebut diketahui tertular virus SARS-CoV-2. Sehingga dalam satu kantor terdapat enam pegawai yang positif Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dulu Cuma Rp20.000, Berapa Bayaran Mbah Minto Klaten Sekarang?

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan lima pegawai tersebut hasil uji swab-nya keluar pada Sabtu (8/8/2020). Dua di antaranya berdomisili di Solo, dan tiga lainnya di luar daerah. Kasus pertama pegawai terjangkit Covid-19 di lingkungan kantor itu juga berdomisili di luar daerah.

“Dia domisili di Karanganyar. Ketahuan positif karena timbul gejala lalu uji swab di rumah sakit (RS) dan hasilnya positif. Dari Karanganyar menotifikasi kami, lalu tracing rekan kerja yang seruangan itu,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu petang.

Wajib Tahu! Ini Kamus Pintar Bahasa Wong Sragen, Biar Gak Gagal Paham

Pegawai Kerja dari Rumah

Ahyani menyebut penutupan kantor Inspektorat Solo masih berlangsung hingga Rabu. Mereka yang hasil uji swab-nya belum keluar diminta menjalani karantina mandiri. Sedangkan yang diketahui tidak berkontak tetap diminta bekerja dari rumah sembari menunggu desinfeksi seluruh gedung.

“Kami berkali mengingatkan jangan sampai ada klaster perkantoran dengan mengetatkan protokol kesehatan. Tapi, ternyata tetap tidak bisa dihindari. Ya, kalau jumlahnya sudah enam, bisa dibilang klaster kantor. Sebenarnya untuk kasus pertama (di Inspektorat), kami masih belum mengetahui sumber penularan,” jelasnya.

Ini Aktivitas Mbah Minto Klaten Setelah Jadi Jutawan

Dua pegawai Inspektorat yang berdomisili di Solo menambah jumlah kasus konfirmasi Covid-19 pada Sabtu ini. Selain itu, pihaknya juga menyebut tambahan sembilan kasus baru lagi. Perinciannya, seorang dari hasil kontak tracing di Dinas Pendidikan (Disdik), enam rantai dari tracing kasus pada masyarakat umum sebelumnya, dan dua pasien suspek yang naik kelas.

“Jadi, jumlah kasus tambahan pada Sabtu ini mencapai 11 orang. Kumulatif totalnya 308 orang, perinciannya, 11 dirawat inap, 37 karantina mandiri, pulang/sembuh 250 orang, dan 10 meninggal dunia,” kata Ahyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya