SOLOPOS.COM - Qatar (Google Map)

Kawasan Teluk memanas dengan keputusan 6 negara Arab yang memutus hubungan diplomatik dengan Qatar.

Solopos.com, JAKARTA — Yaman mengikuti jejak Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Libia, dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Salah satu negara terkaya di dunia itu dituding melakukan langkah mengganggu keamanan di kawasan Teluk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka menuding Qatar mendukung kelompok-kelompok militan seperti yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Alqaeda. Akan tetapi pemerintah Qatar membantah tuduhan tersebut.

Kantor berita Saudi, SPA, menyebutkan bahwa Riyadh telah menutup perbatasannya dan memutus sekuruh kontak darat, laut dan udara dengan negara di Semenanjung Arab itu sebagimana dikutip bbc.com, Senin (5/6/2017). Qatar menyebut keputusan itu tak bisa dibenarkan dan tidak didasarkan pada fakta.

Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya itu menjadi perpecahan serius antara negara-negara kuat di kawasan Teluk Persia yang juga sekutu-sekutu dekat AS. Belakangan, terjadi peningkatan ketegangan antara negara-negara Teluk dan negara tetangga mereka, Iran. Saudi menuduh Qatar bekerja sama dengan milisi yang didukung Iran.

Pemutusan hubungan diplomatik dilakukan oleh Bahrain kemudian Arab Saudi pada Senin pagi yang kemudian diikuti oleh sekutu mereka. Kantor berita SPA mengutip pejabat Saudi yang mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil untuk melindungi keamanan nasional dari bahaya terorisme dan ekstremisme.

Tiga negara Teluk (Bahrain, UEA, Saudi) memberikan waktu dua pekan bagi semua warga negara Qatar yang berada di negara-negara itu untuk meninggalkan wilayah mereka. Sejumlah maskapai penerbangan asal UEA, Etihad Airways, Emirates, dan Flydubai, menyatakan akan menghentikan semua penerbangan ke dan dari ibu kota Qatar, Doha, mulai besok.

Pemutusan hubungan dengan Qatar memang berlangsung tiba-tiba, namun tidak terjadi begitu saja karena ketegangan telah berkembang selama bertahun-tahun, dan terutama dalam beberapa pekan terakhir. Dua pekan yang lalu, negara-negara itu memblokir situs berita Qatar, termasuk Al Jazeera. Kini, negara itu benar-benar terisolasi, termasuk pemenuhan kebutuhan pokok yang sebagian besar disuplai dari Arab Saudi.

Media pemerintah Qatar itu memuat pernyataan kontroversial yang disebut dikemukakan oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, yang mengkritik Arab Saudi. Pemerintah Qatar menyebut bahwa itu pernyataan palsu, dan menudingnya sebagai kejahatan siber yang tercela.

Sebelumnya pada 2014, Arab Saudi, Bahrain, dan UEA menarik duta besar mereka dari Qatar selama beberapa bulan sebagai protes atas tudingan campur tangan dalam urusan dalam negeri mereka. Akan tetapi Qatar mengatakan bahwa kantor berita mereka telah diretas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya