SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Enam kecamatan di wilayah Jawa Tengah (Jateng) telah mengalami kekeringan ekstrem pada musim kemarau kali ini. Keenam kecamatan itu berada di tiga kabupaten, yakni Wonogiri, Klaten, dan Magelang.

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi (Datin) Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang selaku unit pelaksana teknis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng, Iis Widya Harmoko, mengaku hampir seluruh wilayah di Jateng sudah masuk kategori kekeringan. Kategori itu ditandai dengan minimnya curah hujan di sebagian besar wilayah Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hampir sebagian besar wilayah di Jateng sudah tidak mendapat curah hujan selama 30 hari atau dikategorikan kekeringan panjang. Tapi, yang masuk kategori ekstrem atau tidak mendapat curah hujan lebih dari 60 hari, hanya enam wilayah, yakni Kecamatan Cokrotulung di Klaten, Baturetno, Giritontro, dan Pracimantoro di Wonogiri, serta dua kecamatan lainnya di Kabupaten Magelang,” ujar Iis saat dijumpai Semarangpos.com, Rabu (3/7/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Iis menambahkan kekeringan ekstrem itu kemungkinan besar akan meluas di wilayah Jateng bagian utara. Hal itu dikarenakan wilayah di sepanjang pantai utara (Pantura) banyak yang tidak mengalami hujan lebih dari 30 hari.

“Kami rasa nanti akan semakin banyak lagi daerah yang mengalami kekeringan ekstrem. Apalagi, tahun ini kemarau datang lebih cepat dan panjang. Tahun lalu, pertengahan Juli baru masuk kemarau sekarang sudah terjadi sejak Juni. Dan, tahun ini kemarau kemungkinan lebih panjang. Sekitar tujuh bulan lamanya,” jelas Iis.

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi, Herizal, dalam keterangan resmi yang diperoleh Semarangpos.com, menyatakan beberapa wilayah Jateng sudah mengalami hujan rendah di bawah 20 milimeter dalam 10 hari mendatang.

Pihaknya juga sudah mengeluarkan sinyal awal bencana kekeringan bagi delapan daerah di Jateng, yakni Karanganyar, Klaten, Magelang, Purworejo, Rembang, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Wonogiri.

“Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, kelangkaan air bersih, dan potensi terjadinya kebakaran,” tulis Herizal.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya