SOLOPOS.COM - ilustrasi PHK (Freepik)

Solopos.com, JOGJA – Serikat Merdeka Sejahtera Jogja (Semesta Buruh) mengaku kecewa dengan sikap manajemen Mie Gacoan yang menonaktifkan enam karyawan buntut kesalahpahaman berujung ricuh dengan pengendara ojek online (ojol) belum lama ini.

Menurut mereka seharusnya ada evaluasi yang menyeluruh dan pembenahan sistem berkaitan dengan insiden itu dan tidak serta merta memecat pekerja dengan alasan apapun.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

“Kalau benar memang ada karyawan yang dinonaktifkan, kami sangat menyayangkan keputusan tersebut. Baik dari pihak manajemen restoran maupun aplikasi pasti sudah sadar bagaimana situasi di Mie Gacoan yang seperti apa ramai dan antreannya bagi ojol,” kata Ketua Semesta Buruh Jogja, Faisal Makruf, Selasa (16/11/2021) kepada Harian Jogja.

Baca Juga: Pendaftaran Tipe Kendaraan Bermotor Turun , SRUT Kendaraan Listrik Naik

Sementara itu, manajer restoran Mie Gacoan, Mutiara Nur Aisyah membenarkan soal penonaktifan enam karyawan buntut insiden dengan pengemudi ojol beberapa waktu lalu. Hal itu ditempuh manajemen karena saat insiden berlangsung karyawan tengah bekerja di area Mie Gacoan dan disebut memakai atribut restoran.

“Iya benar, jadi untuk kru yang bersangkutan itu kami nonaktifkan. Karena memang kemarin kan kesepakatannya dengan pengemudi seperti itu dan itu juga sebagai punishment kami karena kejadian itu kan terjadi masih di area restoran dan membawa atribut restoran,” ujarnya.

Penonaktifan itu juga bersifat permanen. Pihaknya menyebut bahwa, kesepakatan yang ditempuh telah diterima oleh semua pihak termasuk karyawan yang dipecat. Pihaknya juga bakal mengikuti aturan dari Muspika Gondokusuman soal belum diperbolehkannya restoran itu untuk beroperasi kembali.

“Kita nonaktifkan permanen, artinya ya diberhentikan. Mereka juga menerima. Kami juga akan ikuti prosedur kalau masih belum boleh operasional ya kita ikuti,” kata dia.

Baca Juga: Harga Emas Antam Rabu 17 November 2021 Turun Lagi, Saatnya Investasi

Sebelumnya, insiden ricuh antara karyawan restoran Mie Gacoan dengan pihak pengemudi ojek online (ojol) di Kotabaru pada Sabtu (13/11/2021) disebut telah diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak-pihak yang terlibat didampingi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kotabaru telah melakukan mediasi pada kemarin malam.

“Penyelesaiannya kekeluargaan atau restorasi justice karena dari pihak restoran juga telah menerima bahwa kerusakan barang atau peralatan kemarin wajar karena kan ada luapan emosi ya kemarin. Biasa itu emosi dari simpatisan pihak ojolnya. Jadi masalahnya sudah selesai,” kata Kapolsek Gondokusuman, AKP Surahman, Minggu (14/11/2021).

Kapolsek menjelaskan, insiden itu terjadi pada Sabtu (13/11/2021) sore. Peristiwa ricuh antara karyawan restoran Mie Gacoan sempat terjadi dengan seorang pengemudi ojol yang melakukan pemesanan layanan go food. Hal itu dikarenakan kesalahpahaman antar kedua belah pihak. Ojol merasa telah mengantre lama sementara pesanan yang dipesan salah.

Kemudian pada Sabtu malam, suasana sempat kembali memanas. Area restoran Mie Gacoan Kotabaru dikepung oleh simpatisan dan sejumlah pengemudi ojol lainnya. Insiden ini pun berlangsung sampai menjelang tengah malam di lokasi tersebut, hingga kemudian pihak berwenang, pemerintah dan tokoh masyarakat setempat memediasi insiden itu.

Baca Juga: IDC 2021 Jabar: Berkat Digitalisasi, Orang Tinggal di Desa Rezeki Kota

Tak Digawa ke Ranah Hukum

“Kesalahannya ada masalah dengan pesanan, kemudian dari manajemen itu diganti makannya tapi mungkin karena kekesalan ojol yang menunggu lama kemudian dari pihak ojol menendang kursi lalu ada juga suara atau perkataan yang tidak pantas dan terjadi kesalahanpahaman,” ujar Kapolsek.

Surahman mengklaim bahwa tidak ada tindakan kekerasan atau adu fisik seperti yang tersebar di sosial media. Meski suasana sempat tegang dan alot, tindak kekerasan yang mengarah pada sentuhan fisik tidak terjadi saat insiden berlangsung. “Tapi memang tidak ada kekerasan fisik saat insiden itu, hanya masalah ringan saja,” katanya.

“Intinya tidak ada tindakan fisik dari karyawan maupun dari ojol sendiri, kita juga tidak ada intervensi apapun kaitannya dengan permasalahan itu,” sambung dia.

Permasalahan tersebut telah selesai. Kedua belah pihak telah sepakat bahwa insiden itu tidak dibawa ke jalur hukum. Kerusakan dan juga kerugian yang terjadi akibat luapan emosi ojol juga telah diterima oleh manajemen Mie Gacoan setempat. Pihak restoran disebut Kapolsek juga sepakat akan mengevaluasi layanannya dan mengaku akan bebenah terutama yang berkaitan dengan layanan online.

“Kedua belah pihak sudah sepakat walau ada barang yang rusak itu dari manajemen sudah terima keadaan itu sebagai bentuk ketidakpuasan dari pelanggan. Artinya ada solusi yang sama-sama baik antara ojol dan manajemen restoran,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya