SOLOPOS.COM - Adegan dalam film Yuni. (JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, SOLO-Yuni akhirnya bisa disaksikan di bioskop pada Kamis (9/12/2021) ini, ada sejumlah fakta menarik dari film ini. Film garapan Kamila Andini tersebut dibintangi oleh Arawinda Kirana, Kevin Ardilova sebagai Yoga, dan Dimas Aditya.

Salah satu fakta dari Yuni adalah film ini bicara tentang emansipasi. Sama seperti judulnya, film ini berkisah tentang kehidupan Yuni, seorang gadis yang tergolong cerdas di sekolahnya. Ia memiliki sebuah cita-cita, yang mungkin bagi sebagian orang di kota besar terbilang sederhana, yakni bisa kuliah setinggi-tingginya. Namun, pada suatu hari, Yuni dilamar oleh seorang pría yang tidak ia kenali. Ia lantas menolak lamaran tersebut dan menjadi bahan pembicaraan orang-orang di sekitarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nah, bagi Anda yang tertarik untuk menyaksikannya di layar lebar, yuk simak dulu sejumlah fakta menarik film Yuni seperti dikutip dari Bisnis.com pada Kamis (9/12/201):

1. Proyek film diinisiasi pada 2017

Fakta pertama film Yuni adalah proyek ini diinisiasi pada 2017. Melalui akun Instagram-nya, Ifa Isfansyah selaku produser mengatakan bahwa proyek ini diinisiasi pada 2017. Kala itu, asisten rumah tangga mereka yang masih cukup muda pamit untuk pulang kampung. Sang asisten berkata bahwa ia bakal segera menjadi seorang nenek karena anaknya yang masih belasan tahun akan melahirkan setelah menikah di usianya yang masih sangat muda.

Baca Juga: Melihat Gunung Meletus di Mimpi? Ini Artinya

Hal tersebut lantas membuat Kamila Andini, yang mana merupakan istri Ifa Isfansyah, terdorong mengangkat isu nikah muda dalam filmnya.

2. Menggunakan bahasa daerah

Salah satu hal yang menarik dari film ini adalah dialek yang digunakan, yakni Jaseng atau Jawa-Serang. Pemilihan dialek tersebut oleh Kamila Andini didasarkan pada minimnya film panjang yang menggunakan bahasa daerah Banten, bahkan nyaris tidak ada.

3. Kerja sama dengan rumah produksi luar negeri

Film produksi Fourcolours Films dan Starvision Plus digarap bersama Akanga Film Asia (Singapura), Manny Films (Perancis), dan Kedai Film (Indonesia), serta didukung oleh Cercamon World Sales. Tak hanya itu, Yuni juga memperoleh dukungan pendanaan dari Infocomm Media Development Authority (IMDA), Singapore Film Comission, Aide Aux Cinémas Du Monde CNC France, Visions Sud Est Switzerland, Purin Pictures Thailand, MPA-APSA Academy Film Fund Australia dan terseleksi menjadi bagian dari Torino Film Lab di Italia.

Baca Juga: Viral Kucing Selamat dari Erupsi Gunung Semeru, Warganet: Punya 9 Nyawa

4. Tayang perdana di festival film

Sebelum diputar di bioskop, film ini telah tayang perdana di Festival Film Internasional Busan 2021 dalam program A Window on Asian Cinema. Ia tayang bersama sejumlah film Indonesia lain, di antaranya Penyalin Cahaya, Laut Memanggilku, dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.

Baca Juga: Jeff Smith Keluar Uang Segini untuk Belanja Narkoba Jenis LSD

5. Sabet penghargaan bergengsi

Tak sekedar menjadi nominasi dalam 14 kategori penghargaan di ajang Festival Film Indonesia 2021, Yuni juga sukses menyabet Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik, Silver Hanoman di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2021, dan penghargaan Platform Prize di Festival Film Internasional Toronto 2021.

6. Terpilih mewakili Indonesia di Piala Oscar 2022

Komite Seleksi Oscar Indonesia menjadikan film Yuni sebagai perwakilan resmi yang akan berlaga di ajang Piala Oscar yang ke-94.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya