SOLOPOS.COM - Mbah Slamet, lumpuh dan tinggal dalam rumah bambu dekat kandang ayam, Klaten, Selasa (4/8/2020). (Detik.com)

Solopos.com, KLATEN – Sosok Mbah Slamet, nenek-nenek lumpuh yang tinggal di dekat kandang ayam di Dusun Klalung, Desa Majegan, Kecamatan Tulung, Klaten, segera menempati kamar baru. Dia tinggal di sana selama enam bulan terakhir lantaran atap kamar yang ditempatinya di rumah sang adik, Sartono, jebol.

Mbah Slamet sebenarnya tercatat sebagai warga Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Klaten. Dia sebenarnya memiliki beberapa keponakan di sana, namun memilih tinggal bersama Sartono sejak 2012 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Aslinya Pondok, Karanganom dan ikut adiknya. Adiknya, Sartono sudah dibantu pemerintah dengan program rehab rumah RTLH yang ditinggali bersama anaknya,” terang Kades Majegan, Tulung, Widodo, seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (5/8/2020).

Kisah Mbah Slamet di Tulung Klaten, Lumpuh Tinggal di Gubuk Bambu Dekat Kandang Ayam

Diberitakan sebelumnya, Mbah Slamet awalnya tinggal serumah dengan Sartono dan keponakannya, Hartono. Tetapi lantaran atap rumah itu jebol, dia akhirnya dibangunkan kamar di tanah kas desa dekat kandang ayam.

“Rumah papan itu masuk di lahan kas desa. Slamet selama ini tidak ber-KTP dan KK di Desa Majegan itu repotnya,” sambung Widodo.

Hartono mengatakan, Mbah Slamet yang tidak memiliki suami dan anak tinggal bersama keluarganya di Tulung, Klaten sejak 2012. Mbah Slamet adalah kakak dari ibunya yang telah meninggal.

Wah... Mbah Minto Klaten Kini Jadi Jutawan, Tak Perlu Kerja Serabutan

Tinggal di Gubuk Bambu

Ayah Hartono, Sartono, 65, sempat membuatkan tempat tinggal untuk kakak iparnya itu di belakang rumah pada 2012. Namun, kini atap kamarnya jebol.

Akhirnya Hartono dan Sartono membuatkan gubuk bambu di tanah kas desa yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya untuk tempat bernaung Mbah Slamet. Menurut Hartono, gubuk tersebut tidak pernah bocor. Bahkan, kadang ayahnya ikut tinggal di sana.

Gubuk bambu yang ditinggali Mbah Slamet berukuran 3x4 meter dengan dinding bambu dan kayu yang disambung-sambung. Tidak ada perabot apapun kecuali dipan dan dapur. Bagian depan gubuk tersebut dipakai untuk beternak ayam kampung.

Ini Alasan Gibran Rajin Latihan MMA, Takut Gendut?

Istri Hartono, Erni, 30, mengatakan keluarganya merawat nenek tersebut setiap hari. Erni menjelaskan, budenya itu memiliki beberapa keponakan di Karanganom. Namun dia memilih tinggal bersama keluarganya di Tulung. Selama ini Mbah Slamet mendapat bantuan dari yayasan peduli anak yatim setiap bulan.

“Kondisinya lumpuh sejak umur 14 tahun dan tidak berumah tangga. Kemarin dari yayasan sudah datang. Nanti dibuat kamar baru di rumah saya,” sambung dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya