SOLOPOS.COM - Pasukan Rusia telah menghancurkan bangunan, infrastruktur, dan aset fisik lainnya senilai US$100 miliar di Ukraina sejak penyerbuan militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 hingga kini. (aa.com.tr)

Solopos.com, JAKARTA — Rusia disebut mendulang keuntungan yang sangat besar akibat meletusnya perang melawan Ukraina sejak 20 Februari 2022 lalu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai keuntungan Rusia dalam perang melawan Ukraina tersebut senilai Rp2.000 triliun.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga Uno dalam acara CEO Mastermind 7.

Cuplikan paparan Sandiaga Uno mengenai perang dan minyak Rusia diunggah dalam akun instagram miliknya @sandiuno pada Sabtu (20/8/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Isu Harga Mi Instan Naik 300%, Ini Hasil Pantauan di Pasar Boyolali

“Kenapa perang Rusia dan Ukraina ini akan cukup lama? Because it’s profitable. Rusia setiap harinya, dengan harga minyak yang naik dan dia menjual sekarang di bawah harga pasar, untungnya US$6 miliar dolar per hari,” ujar Sandi, dikutip dari unggahan Instagram miliknya, pada Senin (22/8/2022).

Dia mengatakan Rusia memang mengeluarkan biaya untuk perang atau cost of war melawan Ukraina sebesar US$1 miliar setiap harinya.

Namun, Sandiaga menilai Rusia tetap untung besar karena mendapat keuntungan dari hasil penjualan minyak.

Baca Juga: Harga Mi Instan Berpotensi Naik 3 Kali Lipat, Pengaruhi Inflasi?

“Jadi Rusia profit setiap hari berapa? US$5 miliar per hari,” imbuh Sandi.

Lantas, benarkah Rusia justru mendapat keuntungan yang sangat besar setelah melancarkan invasi ke Ukraina?

Dilansir dari artikel Bloomberg yang tayang pada 11 Juli 2022, neraca transaksi berjalan Rusia mencapai rekor surplus hingga US$70 miliar atau setara dengan Rp1,04 triliun pada kuartal II/2022.

Baca Juga: Harga Gandum Mahal? Tenang, IPB Berhasil Buat Mi dari 5 Bahan Ini Lo

Surplus tersebut terjadi seiring lonjakan pendapatan dari ekspor energi dan komoditas membantu mengimbangi dampak sanksi dari Amerika Serikat dan Eropa yang dikenakan atas invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

Bloomberg menyebutkan surplus transaksi berjalan Rusia, khususnya dari perdagangan barang dan jasa, pada kuartal II/2022 menjadi yang terbesar sejak 1994, menurut data yang dirilis oleh bank sentral Rusia.

Baca Juga: Komunikasi dan Sinergi Kunci Menghadapi Ancaman Krisis Pangan

Penutupan keran impor yang didorong oleh sanksi berkontribusi pada surplus neraca transaksi berjalan Rusia selama awal 2022. Hal itu telah muncul sebagai jalur kehidupan ekonomi utama bagi Kremlin ketika AS dan sekutunya mencoba mengisolasi Rusia dari perdagangan global.

“Selama semester I/2022, surplus mencapai US$138,5 miliar [atau setara dengan Rp2.064 triliun],” kata bank sentral Rusia dikutip dari Bloomberg, Senin (22/8/2022).

Baca Juga: Harga Tepung Terigu di Wonogiri Tembus Rp265.000 per Sak, Penyebabnya?

Sejak meletusnya perang Rusia vs Ukraina, Rusia telah berhenti merilis data rinci tentang impor dan ekspor.

Namun, arus perdagangan Rusia dapat diperkirakan dari angka yang dirilis oleh negara-negara mitra.

Pada Mei 2022, ada tanda-tanda impor telah stabil dengan lima negara yang menyumbang sekitar setengah dari perdagangan Rusia seiring ekonomi Negeri Beruang Merah tersebut beradaptasi dan bisnis mulai menemukan rute baru untuk pengiriman komoditas.

Baca Juga: Harga Mi Instan Disebut akan Naik, Bagaimana Nasib Warmindo?

“Surplus transaksi berjalan yang melonjak, dikombinasikan dengan kontrol modal yang ketat yang membatasi permintaan valuta asing, telah membantu menjadikan rubel mata uang berkinerja terbaik tahun ini di antara rekan-rekan pasar berkembang,” tulis Bloomberg.



Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Gila! Rusia Cuan Rp2000 Triliun Selama Perang Lawan Ukraina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya