SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan. (Solopos/Wishnu Paksa)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 58 SMP di Kota Solo telah menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada tahun ajaran 2022/2023. Pelaksanaan konsep IKM di sekolah mengacu pada  Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 56/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

Kurikulum ini menitikberatkan pada kegiatan intrakurikuler dan penguatan profil pelajar Pancasila. Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Dian Rineta, mengatakan ada 58 SMP baik negeri maupun swasta yang menerapkan IKM pada tahun ini. Sementara ada 10 sekolah penggerak yang menitikberatkan pada proses belajar secara holistik meliputi kompetensi dan karakter.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Nah, masih ada tiga SMP yang menerapkan Kurikulum 2013. Untuk penerapan IKM usulan dari masing-masing sekolah ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (3/8/2022).

Dian menyebut bentuk kurikulum merdeka belajar SMP yang sudah mulai diterapkan di Solo difokuskan pada kegiatan intrakurikuler dan penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan intrakuler itu dilakukan guna mengembangkan kompetensi siswa sesuai capaian pembelajaran pada fasenya.

Sedangkan penguatan profil pelajar Pancasila yakni dengan membentuk karakter pelajar. Ada enam karakter profil pelajar Pancasila, seperti beriman, gotong royong, mandiri, dan berakhlak mulia.

Baca Juga: SD-SMP di Wonogiri Mulai Terapkan Kurikulum Merdeka

Penyesuaian dan Adaptasi

“Secara umum, hampir semua SMP siap menerapkan IKM. Hanya butuh penyesuaian dan adaptasi karena kurikulum satuan pendidikan yang baru,” katanya. Lebih jauh, Dian menambahkan evaluasi bakal dilakukan setiap semester untuk mengetahui beragam permasalahan dan kendala yang dihadapi tenaga pengajar maupum siswa.

Dengan demikian, beragam kekurangan penerapan kurikulum merdeka di sekolah Kota Solo bisa segera diperbaiki. Sementara itu, Kepala SMAN 5 Solo, Harmani, menyatakan sekolahnya juga sudah menerapkan kurikulum IKM selama dua bulan terakhir.

Selain penguatan profil pelajar Pancasila, para pelajar diedukasi terkait kewirausahaan yang berguna setelah lulus sekolah. Mereka mengikuti kegiatan seminar untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha.

Baca Juga: Puluhan Guru PAUD Sekolah Penggerak Sragen Ikuti Pelatihan Modul Ajar

Harmani menambahkan baik tenaga pengajar dan siswa mulai beradaptasi dengan penerapan kurikulum IKM. “Secara umum, tidak ada kendala. Karena penerapan IKM menitikberatkan pada pengembangan kompetensi siswa dan pembentukan karakter siswa,” katanya.

Sekolah menggandeng komite sekolah untuk menyosialisasikan kurikulum merdeka kepada wali murid. Kurikulum merdeka merupakan program besar Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya