Sukoharjo (Espos)–Sebanyak 58 desa menjadi endemis demam berdarah dengue (DBD) pada tahun ini. Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo mencatat angka kematian akibat penyakit itu naik 100% dibanding tahun lalu.
Berdasar informasi yang dihimpun di DKK, angka kematian akibat DBD pada 2009 lalu sampai pekan ke-24 atau pertengahan Juni mencapai empat orang. Sementara untuk pekan yang sama di tahun ini jumlah kematian mencapai delapan orang atau dengan kata lain terjadi peningkatan kasus kematian hingga 100%.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit DKK, Tutik Karyaningsih menerangkan, DBD masih menjadi penyakit mengacam di Kota Makmur. “Seharusnya DBD tidak lagi mengancam ketika sudah masuk musim kemarau. Tapi sekarang ini kan terjadi kekacauan musim sehingga kasus DBD masih saja banyak,” jelas Tutik ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Selasa (22/6).
Mengacu kepada rekapitulasi terakhir, Tutik menerangkan, sebanyak enam kecamatan di Sukoharjo statusnya endemis DBD. Sedang jumlah desa endemis sebanyak 58 padahal pada tahun lalu jumlah desa endemis hanya sebanyak 52. Untuk mengantisipasi DBD, Tutik menambahkan, DKK melalui petugas Puskesmas senantiasa mengimbau warga menggalakkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
aps