Mekkah--Selama proses puncak haji baik di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) 547 orang jamaah haji sakit dan dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). Sementara 10 orang lainnya meninggal dunia atau wafat karena berbagai hal.
“Sebanyak 3 orang jamaah meninggal di BPHI Mina, 2 orang jamaah di maktab dan sisanya meninggal di rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi,” kata Kepala Penanggungjawab BPHI di Mina, dr Ade Meidian, ketika ditemui di poskonya di Mina, Senin (30/11) dini hari waktu Arab Saudi.
Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra
Menurut Ade, 10 orang jamaah haji yang wafat kebanyakan disebabkan akibat serangan jantung, infeksi paru-paru, gangguan pernafasan dan faktor usia yang memang rata-rata di atas 60 tahun. Selin itu, faktor kelelahan juga menjadi penyebab penyakit bawaan yang diderita jamaah tersebut kambuh lagi.
“Lelahnya fisik karena kurang istirahat dan memforsir diri saat melakukan ibadah juga menjadi salah satu penyebab jamaah menderita sakit dan bahkan meninggal,” jelasnya.
Ade menilai, para jamaah selama di Mina banyak yang kurang memperhatikan kondisi fisik dan tidak teratur meminum obat yang dianjurkan dokter sebelum berangkat ke tanah suci. “Kalau jamaah tidak memaksakan diri beraktifitas dan teratur minum obat saya rasa tidak akan menjadi masalah,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Ade juga menuturkan, pada puncak pelayanan di Mina terjadi pada hari Minggu (29/11/2009) dini hari, yaitu saat akan melakukan lontar jamrah Nafar Awal. Selama sehari penuh pos kesehatannya melayani 215 orang jamaah.
“Semua kapasitas pasien terisi penuh dan kami berusaha maksimal dengan keterbasatan yang ada. Karena keberadaan BPHI ini sesungguhnya hanya untuk gawat darurat,” ungkapnya.
Sedangkan bagi pasien yang tidak tertampung, langsung dirujuk ke BPHI Makkah dan rumah sakit Arab Saudi. “BPHI Makkah langsung menyediakan tempat tidur tambahan untuk mengantisipasi jumlah jamaah sakit yang membludak,” jelasnya.
Sedangkan keberadan BPHI Mina akan berakhir pada Senin (30/11) pukul 17.00 waktu setempat karena seluruh jamaah saat itu sudah harus kembali ke pemondokan. Sedangkan jamaah yang membaik segera dikembalikan ke rombongannya.
dtc/isw