SOLOPOS.COM - Ilustrasi stiker larangan merokok. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Jumlah anak yang sudah merokok di Indonesia tergolong memprihatinkan.

Solopos.com, BANDA ACEH — Sebanyak 54% anak-anak di Indonesia sudah merokok. Jumlah anak-anak perokok di Indonesia masih tergolong tinggi. Hal ini disebabkan karena murahnya harga rokok yang dijual di pasaran.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Jumlah anak-anak yang merokok di Indonesia itu mencapai 54 persen. Pemerintah masih mencari solusi untuk persoalan ini,” kata Menteri Kesehatan, Nila Djuwita F. Moeloek seusai Seminar Nasional Ikatan Alumni Kedokteran Unsyiah yang digelar di Auditorium UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu (30/7/2016) sebagaimana dikutip dari Detik.

Menkes meminta Kementerian Pendidikan agar melarang pelajar merokok selama berada di lingkungan sekolah. Sementara usai pulang sekolah, pemerintah masih mencari cara untuk melarang mereka.

“Di luar sekolah ini yang belum bisa kita larang karena itu wewenangnya dia,” ujar dia.

Dalam seminar yang dihadiri seratusan alumni kedokteran tersebut, Menkes mengungkapkan solusi untuk mengatasi maraknya anak-anak yang merokok masih dicari pemerintah. Saat ini, harga rokok di Indonesia masih tergolong sangat murah.

“Seribu rupiah sudah dapat sebatang rokok. Kalau mereka dapat uang jajan Rp 5 ribu dalam sehari berarti mereka bisa membeli lima batang rokok,” kata Menkes.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia juga akan dilibatkan untuk mengatasi persoalan tersebut. Menurut Menkes, jika anak-anak sudah merokok sejak masih duduk di bangku sekolah, maka mereka akan terus merokok hingga tua.

“Sampai mereka akan tetap merokok,” kata Menkes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya