Utang piutang perbankan aduan terbanyak ditangani LPKSM WCC

Wonogiri (Espos)–Sebanyak 53 pengaduan konsumen berhasil diselesaikan oleh Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Wonogiri Crisis Center (WCC) sejak berdiri awal 2010 lalu. Kebanyakan berkisar seputar perbankan, koperasi dan finance atau leasing.

Hal tersebut diungkapkan, Sekretaris LPKSM WCC, Abdullah Ibrahim, saat ditemui di sela-sela peresmian kantor sekretariat WCC di Jl Sanggrahan No 1, Giripurwo, Wonogiri, Minggu (30/5). Hadir dalam peresmian sekaligus launching WCC tersebut, Ketua LPK nasional, Nanang Nelson, dan koordinator LPKSM se-Soloraya kecuali Sragen yang belum punya LPKSM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ibrahim, dari 53 pengaduan yang berhasil ditangani itu, sebanyak 18 pengaduan berkaitan dengan masalah utang piutang perbankan. Dia mencontohkan, ada salah satu nasabah bank simpan pinjam yang berutang ke bank itu senilai Rp 15 juta sejak 2003. Sudah mengangsur sampai senilai total Rp 53 juta dan masih memiliki tagihan Rp 12,5 juta.

“Hal itu melanggar keputusan MA yang menyatakan bahwa bunga adalah denda yang terselubung sehingga tidak seharusnya pembayaran bunga dikenai denda dan tidak dibungakan kembali,” katanya.

Pengaduan lainnya berkaitan dengan simpan pinjam koperasi sebanyak 15 pengaduan dan finance atau leasing sebanyak 20 pengaduan. Semuanya berhasil diselesaikan melalui mediasi. Tidak ada yang sampai ke pengadilan.

Kaitannya dengan masalah finance yang paling banyak adalah perampasan sepeda oleh pihak perusahaan leasing ketika si pemilik menunggak pembayaran angsuran. Dijelaskan Ketua LPK nasional, Nanang Nelson, itu merupakan tindakan perampasan karena mengambil paksa barang milik orang lain. Hal itu melanggar UU No 20/2000 tentang fidusia.

shs