SOLOPOS.COM - Puluhan anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya saat melakukan deklarasi kebangsaan dengan setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Balai Pemuda Surabaya, Kamis (30/6/2022). (ANTARA Jatim/HO-Bidhumas Polda Jatim/WI)

Solopos.com, SURABAYA — Sebanyak 53 orang yang tergabung dalam organisasi Khilafatul Muslimin Surabaya Raya, Jawa Timur, mendeklarasikan setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Deklarasi kebangsaan setia kepada Pancasila dan NKRI itu dilakukan di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Forkopimda Surabaya, dan tokoh agama, di Balai Pemuda Surabaya, Kamis (30/6/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lima pernyataan deklarasi yang diikrarkan oleh anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya adalah pertama, warga Khilafatul Muslimin sejak dahulu mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kedua, warga Khilafatul Muslimin tidak anti-Pancasila, tidak anti-NKRI dan tidak anti-kebhinnekaan. Ketiga, Khilafatul Muslimin bukan musuh Pancasila dan tidak akan memusuhi Pancasila.

Baca Juga: Innalillahi, 2 Pekerja PG Rejoagung Madiun Meninggal saat Bekerja

Keempat, Khilafatul Muslimin adalah jemaah bukan negara, bersama seluruh elemen negeri ini bertekad siap menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan musuh.

Terakhir, warga Khilafatul Muslimin bertekad senantiasa hidup berdampingan dengan segenap lapisan masyarakat secara harmonis dan menjunjung tinggi asas Bhinneka Tunggal Ika.

Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta mengapresiasi kegiatan deklarasi yang dilakukan oleh 53 orang anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya tersebut.

Baca Juga: Suami yang Membacok Istri di Ngawi Ternyata Residivis Kasus Pembunuhan

Nico juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut membantu sehingga 53 anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya mengucapkan sumpah setia kepada Pancasila dan NKRI.

“Mudah-mudahan ini bisa membawa hal yang positif kepada saudara-saudara kita yang lain, bahwa pendiri bangsa kita sudah menyepakati Pancasila dan UUD 45 sebagai filosofi dan dasar negara kita,” katanya.

Perbedaan-perbedaan yang ada sudah itu, kata Nico, dibungkus dengan nama Pancasila dan diikat Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Juga: Sadis! Suami Bacok Istri di Ngawi Sampai Kritis

“Itu adalah hal yang sudah disepakati seluruh bangsa, termasuk Khilafatul Muslimin. Mereka sudah menyepakati juga bahwa Pancasila menjadi bagian dasar dari mereka,” katanya.

Kapolda Nico berharap sifat gotong royong itu bisa membawa hal yang lebih baik untuk bangsa dan negara khususnya Jawa Timur dan Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya