SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Pakar geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja, Agus Hendratno berpendapat bahwa para investor perlu melakukan pendekatan sosial dan budaya pada masyarakat setempat terkait pembangunan pabrik semen di sejumlah daerah, guna menghindari timbulnya berbagai konflik.

“Siapa pun pemrakarsa untuk investasi di Jateng dalam konteks apa pun itu, perlu mendekati dari sisi budaya, serta tolong lihatlah dari sisi sosial dan budaya, pelajari dengan baik,” katanya seperti dikutip Antara, Rabu (13/8/2014).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Menurut dia, pendekatan sosial dan budaya itu bisa dilakukan lebih dulu oleh para investor yang hendak membangun pabrik semen di suatu daerah sambil menunggu keluarnya analisis mengenai dampak lingkungan.

Dosen Jurusan Teknik Geologi UGM ini mencontohkan bahwa investor pabrik semen di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, melakukan “pendekatan sedekah” sebelum izin dikeluarkan.

“Investor di Banyumas melakukan edukasi moral dengan memberikan banyak hal sebelum izin dikeluarkan,” ujarnya.

Sedekah, kata dia, adalah pendekatan moral dan budaya, seandainya izinnya ditolak, maka uang yang sudah dikeluarkan (investor) itu sedekah, tapi kalau disetujui itu berarti berkah.

Hal tersebut disampaikan Agus seusai seminar mengenai prospek industri semen di Jawa Tengah yang dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jateng Teguh Dwi Paryono, dan anggota asosiasi semen Indonesia.

Kepala Dinas ESDM Jateng Teguh Dwi Paryono mengatakan bahwa di Jateng potensial untuk dibangun pabrik semen karena kebutuhan semen di provinsi setempat masih kurang.

“Kebutuhan semen di Jateng yang minus itu artinya kalau dari sisi investasi adalah peluang bisnis sehingga kalau tidak jadi dibangun pabrik semen justru hal itu akan merugikan Jateng karena kapur diambil disini tapi dikirim ke Jawa Barat dan Jawa Timur, sedangkan kita tidak dapat apa-apa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya