SOLOPOS.COM - Kondisi anjing yang diselamatkan sebelum dijagal di Kartasura masih dalam perawatan oleh DMFI di Bogor, Jawa Barat. Foto dirilis Jumat (26/11/2021). (Istimewa/Jakarta Animal Aid Network)

Solopos.com, SUKOHARJO — Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) saat ini masih berupaya memulihkan kondisi 52 ekor anjing selundupan yang diselamatkan pada Rabu (24/11/2021) dini hari di Dukuh Wiroragen, RT 003/ RW 007, Desa Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo.

Saat ini kondisi anjing-anjing tersebut masih belum melewati masa kritis dan perlu pengawasan intensif. Kondisi terkini 52 anjing yang diselamatkan tersebut diungkapkan National Coordinator Dog Meat Free Indonesia Coalition, Karin Franken, ketika dihubungi Solopos.com, Jumat (26/11/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karin menjelaskan satu dari 53 ekor anjing yang diselamatkan dan dirawat di selter perawatan di Bogor, Jawa Barat, tidak bisa diselamatkan. Saat penyelamatan, anjing-anjing tersebut dalam kondisi kesehatan yang sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Penyelundupan Anjing di Kartasura, Mulut Diikat Kawat Lalu Masuk Karung

Ekspedisi Mudik 2024

“Kondisi anjing-anjing tersebut sangat memprihatinkan. Mereka ditali dan tidak bisa makan dan minum. Kondisinya sangat dehidrasi dan tubuh yang kurus sekali hingga tulangnya terlihat. Saat ini sudah kami bawa ke selter perawatan kami yang tak jauh dari selter milik Jakarta Animal Aid Network [JAAN] untuk antisipasi penyakit menular,” bebernya.

Menurut Karin, kondisi kesehatan puluhan ekor anjing seludupan yang hendak dijagal di Kartasura tersebut saat ini sudah mulai membaik namun belum melewati masa kritis. Tim yang bertugas di selter akan terus mengawasi kondisi kesehatan anjing-anjing tersebut.

Menurutnya, saat ini tim masih berupaya memberikan asupan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan anjing-anjing tersebut. Setidaknya butuh dua pekan untuk observasi karena usianya masih muda sehingga rentan terhadap penyakit.

Baca Juga: Tersebar di 85 Warung, Konsumsi Anjing di Soloraya 13.700 Ekor/Bulan

2 Ekor Anjing Sempat Kabur

“Kemungkinan harapan hidupnya akan terlihat kalau bisa melewati dua pekan ini. Soalnya kondisinya memang benar-benar separah itu. Kemarin ada satu ekor yang tidak bisa diselamatkan dan dua ekor yang kabur saat akan kami evakuasi dari rumah pelaku,” terangnya.

Karin mengkritik pemerintah yang tidak kompak dan tegas dalam hal perdagangan daging anjing di Soloraya. Ia meminta seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Soloraya bisa bersama-sama membuat aturan larangan perdagangan daging anjing untuk konsumsi.

Baca Juga: Penyelundup 53 Anjing ke Sukoharjo buat Konsumsi Diancam 5 Tahun Bui

Ia mengatakan dari seluruh kabupaten dan kota, Solo menjadi wilayah paling sulit dalam merealisasikan keinginan tersebut. “Kami sudah berkomunikasi dan kami akui Solo itu paling susah dengan alasan paling banyak. Padahal kabupaten/kota lainnya seperti Sukoharjo, Karanganyar, dan Salatiga serta nanti disusul Semarang sudah bagus responsnya,” bebernya.

Bahkan di tingkat Jateng, Karin menambahkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sudah merespons baik. “Setidaknya meskipun tidak langsung menghentikan, adanya aturan tersebut bisa mempersulit usaha perdagangan daging anjing. Kami harap semua kabupaten dan kota bisa kompak menerbitkan aturan itu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya