SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Sebanyak empat motor milik peserta konvoi kampanye pendukung Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dirazia aparat Satlantas Polresta Solo di Jl. Jenderal Sudirman Solo, Sabtu (21/6/2014). Motor-motor itu diamankan aparat lantaran terbukti melanggar aturan lalu lintas.

Empat motor itu terdiri atas dua Yamaha RX King, satu Kawasaki Ninja, dan satu unit Yamana F1ZR. Operasi Satlantas itu dilakukan berdekatan dengan lokasi Deklarasi Dukungan Kelompok Pekerja Jasa Konstruksi Nasional kepada calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Jokowi-JK.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada empat motor yang kami sita karena tidak lengkap, seperti knalpot dipotong, pengendara tidak mengenakan helm, dan seterusnya. Suara knalpot itu bikin bising dan menganggu kenyamanan pendengaran. Tindakan seperti akan terus kami lakukan karena sudah menganggu lalu lintas. Kami berharap dalam acara pemilihan presiden (pilpres) ini jangan sampai ada kejadian kecelakaan lalu lintas,” tegas Kanit Turjawali Satlantas Polresta Solo AKP Ketut Sukarda mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Iriansyah saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Ketut menegaskan meskipun surat-suratnya lengkap tetap ditilang dan sidang tilang tetap jalan. Dia tidak mempermasalahkan kelengkapan surat-surat, tetapi lebih pada kelengkapan kendaraan dan kelengkapan dalam mengendari motor.

Sementara, deklarasi pekerja jasa kontruksi mendukung dan memilih Jokowi-JK berlangsung cukup meriah di halaman Benteng Vastenburg. Peserta deklarasi itu diklaim mencapai 1.000-an orang, padahal kenyataan hanya ratusan orang. Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo F.X. Hadi Rudyatmo terlihat turut hadir dalam deklarasi itu. Rudy, sapaan akrabnya, menerima naskah deklarasi yang merupakan sikap dan harapan para pekerja jasa konstruksi kepada Jokowi-JK.

Naskah deklarasi itu dibacakan secara lantang oleh Danang Listiyanto, sebagai Ketua Panitia Kegiatan. Danang menerangkan kondisi para pekerja jasa konstruksi yang terbebani dengan aturan sertifikasi ketrampilan dan keahlian dari pemerintah pusat. Danang berharap ketika Jokowi-JK terpilih, beban para pekerja jasa konstruksi nasional bisa terkurangi. Rudy menyambut baik naskah pernyataan sikap dan harapan para pekerja jasa kontruksi nasional.

“Harapan para pekerja jasa konstruksi nasional ini akan saya sampaikan kepada Pak Jokowi ketika nanti terpilih menjadi presiden. Dengan revolusi mental, Jokowi-JK akan mengambulkan harapan para pekerja jasa kontruksi. Saya hanya titik agar para pekerja bisa berkampanye untuk Jokowi-JK, dengan cara coblos kotak-kotak pada 9 Juli mendatang,” tegasnya.

Bagi Rudy, angka enam juta orang pekerja jasa kontruksi merupakan modal yang luar biasa. Menurut dia, sertifikasi jasa kontruksi itu memang membebani para pekerja dan mengakibatkan terhambatnya pembangan di daerah. “Ke depan, presiden harus memberi peluang untuk mereka, terutama ketika ekonomi ASEAN dibuka,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya