SOLOPOS.COM - Foto: Dokumentasi

Foto: Dokumentasi

SOLO–Wakil Ketua DPRD Solo, Supriyanto, menegaskan APBD hanya bisa digunakan untuk perjalanan dinas dan bukan untuk menghadiri pelantikan Jokowi. Lantaran hal tersebut, kehadiran 51 lurah dan camat Solo ke pelantikan Jokowi dengan alih-alih kunker, merugikan negara.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal ini lantaran ada penyalahgunaan fasilitas negara untuk kegiatan lain di luar agenda kedinasan.

Supriyanto juga mempertanyakan keluarnya surat perintah perjalanan dinas (SPPD) yang dikeluarkan Sekda Solo, Budi Suharto. Kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) berada di bawah kendali Sekda dan semua kegiatan ke luar kota harus seizin Sekda.

”Dalam hal ini Sekda inkonsisten. Sebelumnya menyatakan tidak mengeluarkan izin SKPD menghadiri pelantikan Jokowi. Ternyata ada puluhan PNS yang datang ke sana. Sekda pasti tahu hal ini,” ungkapnya,Selasa (16/10/2012)

Sementara itu, Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, tidak mengetahui adanya lurah yang hadir dalam pelantikan Jokowi. Sukasno menerangkan sebelumnya memang ada surat pengajuan dari kalangan eksekutif untuk pendampingan dari kalangan Dewan.

”Memang pernah ada surat pengajuan pendampingan tersebut, tetapi dalam rapim [rapat pimpinan] diputuskan tidak ada pendampingan. Kalau ada yang berangkat, itu secara personal,” ungkapnya.

Sementara itu Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, justru tak mempermasalahkan kehadiran para abdi rakyat itu di acara pelantikan.

Lelaki yang sebentar lagi menjadi Walikota Solo ini lebih mementingkan laporan pertanggungjawaban kunker. ”Kalau cuma mampir kan enggak ada persoalan. Yang penting kunker selama dua hari itu bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.”

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 51 lurah dan camat di Solo tanpa izin sekretaris daerah (Sekda) menghadiri pelantikan Jokowi-Ahok, Senin (15/10/2012), dengan berdalih mengikuti kunker. Inspektorat Solo menduga kehadiran mereka dikoordinasi oleh pejabat.

Kehadiran 51 lurah dan camat itu dinilai melanggar perintah alasan, karena sebelumnya Sekda melarang PNS Pemkot Solo hadir di acara tersebut. Salah satu lurah yang dimintai konfirmasi, Susanta, membenarkan dirinya sedang ada di Gedung DPRD bersama rekan sejawatnya. Ia mengaku mendapat undangan menghadiri acara tersebut. ”Semua dapat undangan resmi satu-satu,” ucap Lurah Manahan itu.

Menurut Susanta, rombongan akan berada di Jakarta hingga Selasa (16/10). Dia menyebut kedatangannya ke Ibukota itu juga dalam rangka kunker ke Jakarta Barat (Jakbar). ”Tapi kunkernya baru besok [Selasa]. Hari ini cuma menghadiri pelantikan Pak Jokowi.”

Lurah Pajang, Sarwoko, saat dihubungi Solopos.com, mengatakan mereka mendapat undangan pelantikan Gubernur DKI Jakarta. ”Suasana pelantikan Pak Jokowi sangat ramai dan bagus. Saya sebagai warga Solo sangat senang dan bangga, pemimpin Solo menjadi gubernur,” ungkap Sarwoko, saat dihubungi Solopos.com.

Menurut Sarwoko, dia beserta rombongan dari Solo bisa masuk ke dalam gedung pelantikan karena mendapat undangan. Dia juga berharap, Walikota Solo kelak tak kalah bagusnya dengan kepemimpinan Jokowi. Setelah menghadiri pelantikan Jokowi, Sarwoko mengaku akan melakukan studi banding ke Jakarta Barat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya