SOLOPOS.COM - Seniman egeg atau kuda lumping Mendem Jokowi di Purwokerto. (Liputan6.com-Edie Prayitno Ige)

Solopos.com, PURWOKERTO — Sekitar 500 seniman ebeg atau kuda lumping dari 27 kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (6/10/2019), menggelar atraksi tarian ebeg massal dengan tema “Mendem Jokowi” di Lapangan Glempang, Kelurahan Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara.

Pergelaran tarian massal yang digelar siang hingga sore hari itu merupakan bentuk rasa syukur dan sukacita seniman ebeg atas rencana pelantikan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih Joko Widodo dan K.H. Ma'ruf Amin.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

"Kegiatan kesenian ini merupakan sosialisasi untuk menjaga konsistensi para pendukung Jokowi-Ma'ruf agar situasi di Kabupaten Banyumas tetap damai," kata Ketua Pelaksana Mendem Jokowi yang juga pembina Paguyuban Ebeg Banyumas (Pakumas), Suherman.

Selain untuk menyolidkan kembali para pendukung Jokowi-Ma'ruf dan wadah silaturahmi bagi seniman ebeg atau kuda lumping, lanjut dia, kegiatan tersebut juga ditujukan untuk menyikapi pro-kontra yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Beberapa waktu terakhir ini ditanamkan kesan bahwa pelantikan Jokowi-Ma'ruf bakal digagalkan demo mahasiswa yang sejatinya menolak rancangan undang-undang kontroversial oleh DPR.

Provokasi itu bahkan meluncur mulus meskipun berbagai media massa menyiarkan pernyataan kalangan demonstran bahwa unjuk rasa itu tak terkait dengan upaya penggagalan pelantikan ataupun pelengseran Joko Widodo. "Kita dari kalangan seniman Banyumas, juga cintai damai," tukas Suherman yang juga mantan ketua DPRD Kabupaten Banyumas.

Ia mengatakan tarian ebeg massal yang diiringi musik tradisional serta diikuti penari dari berbagai komunitas ebeg se-Kabupaten Banyumas itu juga diisi pidato dan ajakan kepada warga yang hadir untuk bersama-sama menjaga kondusivitas di Banyumas, khususnya di lingkungan masing-masing. Melalui kegiatan tersebut, kata dia, pihaknya berupaya meluruskan berbagai informasi membingungkan masyarakat, salah satunya berkaitan dengan adanya gerakan yang ingin menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden tersebut.

"Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin sudah terpilih secara konstitusional, sehingga harus dijaga bersama," kata politikus senior PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas itu.

Ia mengharapkan dengan berkesenian, dapat ikut mendamaikan dan meredam situasi yang dalam beberapa waktu terakhir sempat tegang karena warga Banyumas sangat menjunjung kedamaian dan guyub rukun. Oleh karena itu jika ada perbedaan sikap dan pandangan, kata dia, tetap harus bisa dipahami serta saling menghormati dan menghargai.

"Bukan sebaliknya, membuat kegaduhan, keribukan, apalagi sampai anarkis dan konflik berkepanjangan," imbuhnya. Terkait dengan makna “Mendem Jokowi”, Suherman mengatakan dalam bahasa Banyumas hal itu dapat diartikan sebagai mabuk kepayang atau cinta kepada Jokowi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya