SOLOPOS.COM - Petugas vaksinator menyuntikan vaksin kepada masyarakat difabel di Gedung Balai Desa Pandeyan, Tasikmadu, Karanganyar Selasa (10/8/2021). (Istimewa/PPRBM Karanganyar)Petugas vaksinator menyuntikan vaksin kepada masyarakat difabel di Gedung Balai Desa Pandeyan, Tasikmadu, Karanganyar Selasa (10/8/2021). (Istimewa/PPRBM Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR – Sebanyak 500 dosis vaksin Covid-19 digunakan untuk memvaksin masyarakat difabel di Karanganyar Selasa (10/7/2021). Vaksinasi difabel itu dilakukan di 20 Puskesmas di Karanganyar dan Balai Desa Pandeyan, Tasikmadu, Karanganyar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, vaksinasi untuk difabel menyasar sebanyak 428 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), 60 orang tuna wicara, dan 12 orang tuna rungu. Vaksinasi yang dilakukan pada Selasa merupakan vaksinasi untuk difabel gelombang dua.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kabid Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Karanganyar, Sulistyowati, mengatakan vaksinasi gelombang pertama untuk penyandang disabilitas dilakukan pada Juni oleh Polres Karanganyar. Menurutnya, penentuan sasaran vaksinasi untuk difabel dilakukan oleh Dinkes Karanganyar.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pelaku Usaha di Magelang Wajib Akses Sistem OSS untuk Perizinan

“Untuk gelombang pertama dijatah 70 hingga 80 dosis per Puskesmas bagi difabel. Sekarang, dijatah 500 dosis. Sasarannya ODG, tuna wicara, dan tuna rungu. Pendataan dari Dinkes, kami hanya mendampingi saja, “ jelas dia kepada Solopos.com, Selasa (10/8/2021).

Sulistyowati mengatakan vaksinasi bagi difabel dilakukan di 20 Puskesmas dan di Tasikmadu dilakukan di Balai Desa Pandeyan. Hal ini lantaran gedung Puskesmas Tasikmadu yang masih dalam tahap renovasi.

Secara umum, Sulistyowati, mengatakan masyarakat difabel di Karanganyar sebanyak 4.937 orang. Dia menambahkan respons keluarga penyandang disabilitas terhitung bagus untuk menerima vaksin. Namun, dia menyayangkan masih adanya keluarga yang kurang mendukung.

“Vaksin dan vaksinator siap di lokasi. Kami juga minta satgas di desa agar mendorong keluarga mengantarkan difabel dan ODGJ ke tempat vaksinasi. Terkadang ada rasa khawatir akan sakit setelah divaksin dan memutuskan tidak datang. Itu yang kami sayangkan,” beber dia.

Adanya kekhawatiran tersebut diakui oleh Fasilitator Pusat Pengembangan dan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (PPRBM) Solo untuk Karanganyar, Istini Anggoro. Dia mengatakan sejumlah keluarga penyandang disabilitas memilih tidak mendatangi panggilan.

Baca Juga: Video Guru Les Kritik Keras Para Guru Jadi Viral

Pihaknya berupaya mengubah pola pikir tersebut dengan pendekatan sosialisasi secara personal. “Kami bahkan untuk meyakinkan membuat video testimoni dari yang sudah divaksin. Mereka sehat dan percaya diri,” ungkap dia.

Istini juga mengatakan pada momen vaksin tersebut, pihaknya tak hanya menunggu kedatangan difabel untuk divaksin. Dia mengaku, sistem jemput bola juga dilakukan untuk difabel yang membutuhkan bantuan. “Kami tadi menjemput dua orang difabel. Karena kesulitan untuk datang maka kami jemput juga,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya