SOLOPOS.COM - ilustrasi (pc3news.com)

ilustrasi (pc3news.com)

Sukoharjo (Solopos.com)--Pemkab Sukoharjo membatalkan pelaksanaan 50 unit sekolah lapang pengelolaaan tanaman terpadu (SLPTT) padi hidrida untuk 1.250 hektare di tahun 2011 karena serangan wereng dan organisme penganggu tanaman (OPT) lain yang belum mereda.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal itu seperti disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tugas Pembantuan APBN 2011 Dinas Pertanian Sukoharjo, Netty Harjianti, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, akhir pekan lalu.   Dia mengatakan kegiatan SL padi hibrida tahun 2011 yang dibiayai pemerintah pusat melalui APBN dibatalkan karena risiko kegagalan yang lebih besar akibat serangan hama. “Tahun 2011 ada alokasi 50 unit untuk SL padi hibrida, tetapi tidak dilaksanakan. Kami sudah tawarkan, namun petani yang tidak berani (menanam) karena risiko kegagalan terlalu besar saat kondisi sekarang ini,” ungkapnya.

Dia menambahkan, untuk kegiatan SL padi hibrida, selain benih kelompok tani mendapatkan bantuan dana operasional senilai Rp 2,995 juta per unit dari pemerintah pusat. “Tetapi karena SL-nya tidak dilaksanakan, semua bantuan operasional juga dikembalikan lagi kepada kas negara,” paparnya.

Dikemukakan pula, bantuan benih untuk SL diberikan sebanyak 625 kilogram (Kg) untuk areal 25 hektare sawah setiap unit. Total bantuan benih yang seharusnya diterima petani melalui program SL padi hibrida tahun 2011 adalah 31,25 ton. Jumlah tersebut dengan kalkulasi setiap hektare sawah mendapat bantuan 25 Kg benih.

(try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya