Solopos.com, SOLO – Di tengah ingar bingar kota, Solo masih menyimpan petak-petak sawah di balik gedung-gedung tinggi menjulang. Dari sana, ratusan ton gabah dihasilkan setiap tahun sebagai sumber pangan masyarakat.
Luas area persawahan itu makin lama makin sedikit akibat terdesak kebutuhan permukiman yang terus tumbuh di pusat Kota Solo. Akibatnya, sekitar dua-pertiga dari luas Kota Bengawan ini diisi sebagai kawasan permukiman.
Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024
Kisah Cinta Manusia & Jin di Waduk Lalung Karanganyar
Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan penduduk Kota Solo 2018 mencapai 511.887 jiwa. Menariknya, sawah Kota Solo yang makin sedikit itu dikhawatirkan kian sempit.
Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menghapus lahan persawahan yang dianggap tidak produktif. Sedangkan, sawah yang memiliki saluran irigasi akan terus dipertahankan.