SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kupang–Sedikitnya 50 dokter Rumah Sakit Umum Johanis Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (14/5) mengadu kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya karena mereka tidak puas dengan manajemen rumah sakit tempat mereka bekerja. Akibat “aksi demo” ini, pelayanan rumah sakit terhenti sementara.

Ketua Komite Medik RSU Provinsi NTT, Dr. Woro Indri Patwosiwi mengatakan, saat ini para dokter tidak nyaman bekerja. Sebabnya, sejumlah fasilitas yang mestinya menjadi hak dokter, seperti kendaraan, uang bensin, kontrak rumah, tidak pernah jelas. “Dana insentensif dokter dan jasa medik juga kurang transparan dalam pembagiannya,” kata Woro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, kata dia, sejumlah peralatan medis di rumah sakit juga tidak dapat difungsikan, karena pengadannya tidak sesuai kebutuhan. “Bahkan, banyak peralatan yang rusak, namun hingga saat ini belum diperbaiki,” ujarnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia juga mengeluhkan mutasi pegawai yang dilakukan manajemen, tidak sesuai dengan spesifikasi dan keahlian dokter. Persoalan yang paling krusial adalah administrasi pengurusan hak dokter yang berbelit-belit.

Menanggapi keluhan para dokter ini, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan, pihaknya akan mempelajari pengaduan para dokter tersebut. Namun, kata dia, untuk pengadaan peralatan dan kendaraan bagi tenaga dokter belum bisa dilakukan karena  anggarannya terbatas. “Intinya kami sepakat untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit, meskipun anggarannya masih terbatas,” kata Frans.

tempointeraktif/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya