SOLOPOS.COM - Puluhan pelajar yang ketahuan membolos sekolah saat dibina di Mapolres Klaten, Senin (30/9/2019). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Sekitar 54 pelajar SMA/SMK dan seorang pelajar SMP terjaring razia tim gabungan di berbagai lokasi wilayah Klaten, Senin (30/9/2019) pagi.

Puluhan pelajar itu diduga kuat hendak mengikuti aksi demonstrasi bertajuk #GejayanMemanggil2 di Jogja. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, tim gabungan terdiri dari Polri/TNI, Satpol PP Klaten, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten menggelar razia pelajar yang membolos sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim mendatangi Botokan, Jonggrangan, Klaten Utara, dan Krapyak, Merbung, Klaten Selatan. Di dua lokasi itu, tim gabungan menemukan puluhan pelajar yang membolos sekolah.

Saat mengecek barang bawaan mereka, tim gabungan menemukan satu stik atau alat pemukul dan pasta gigi. Selanjutnya, tim menggelandang mereka ke Mapolres Klaten.

Di lokasi tersebut, para pelajar didata, diberi pembinaan, dan diminta menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan mereka di waktu mendatang.

Tim gabungan juga meminta para pelajar menghubungi wali mereka agar menjemput di Mapolres Klaten. Hadir juga guru tempat para pelajar itu bersekolah.

Setelah pembinaan, para pelajar diminta kembali ke sekolah masing-masing di kawasan Klaten Utara, Trucuk, dan Wedi.

“Tadi memang tak masuk sekolah karena ingin ikut aksi demonstrasi di Jogja. Belum sempat berangkat, sudah kena razia,” kata salah satu pelajar tersebut, Fadil, 17, di Aula Satya Haprabu Mapolres Klaten, Senin.

Mereka sepakat berkumpul di kawasan kota sebelum berangkat ke Jogja. “Kami membolos memang ingin ikut demonstrasi ke Jogja. Kami komunikasi melalui Whatsapp [WA] grup. Ternyata admin WA grup itu sendiri justru tidak berangkat. Saat kami dibina di Mapolres Klaten, adminnya itu justru tidur di rumah,” kata pelajar lainnya yang enggan disebutkan namanya.

Wakapolres Klaten, Kompol Zulfikar Iskandar, mengatakan razia pelajar yang membolos sekolah ini dilakukan karena tim gabungan memperoleh informasi dari masyarakat terkait adanya pelajar yang membolos sekolah di Klaten.

“Kami luruskan di sini, kami tidak menangkap pelajar yang ingin ikut aksi demonstrasi ke Jogja. Tapi, kami membina para pelajar yang berada di luar sekolah saat jam pelajaran. Saat dicek barang bawaan pelajar tadi, ditemukan juga barang yang tidak semestinya dibawa pelajar. Kalau tidak salah ada bottom stick dan pasta gigi,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya